Reporter Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan portal SatuDNA sebagai kelanjutan program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) yang memasuki tahun kedua pada tahun ini.
Penerapan teknologi genetika di bidang kesehatan sangat bermanfaat sebagai database kesehatan bagi 280 juta masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa di masa depan menawarkan peluang dan demografi berbeda yang akan berguna dalam analisis big data. Nanti ada informasi klinis dan genetiknya,” kata Menteri Kesehatan Budhi pada acara Genetika: Penetapan Agenda Dekade Berikutnya yang digelar di Hotel Westin Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Dikatakannya, dalam dua tahun program BGSi berjalan, BGSi telah mengumpulkan sekitar 6.000 titik data pada tahap komputasi sekuens genom dan menganalisis sekitar 4.500 titik data.
Menteri Kesehatan Budhi menargetkan mengumpulkan 10.000 data genom pada akhir tahun ini dan 100.000 dalam lima tahun ke depan.
Menurut Menteri Kesehatan Budhi, informasi genetik yang tersedia pada individu Indonesia akan sangat bermanfaat.
“Data tersebut bisa dianalisis dan kemudian digunakan sebagai mekanisme diagnosis atau terapi. Dalam kesehatan, ada dua jenis pekerjaan: diagnosis dan pengobatan, atau dengan kata lain diagnosis dan pengobatan,” kata Budi.
Dalam pusat penelitian program genetika ini, penelitian program BGSi difokuskan pada sepuluh penyakit utama oleh sepuluh rumah sakit vertikal. Ini termasuk kanker, penyakit metabolik; Infeksi, kerusakan saraf; Kesehatan dan Kebugaran Lansia Kardiovaskular; Kesehatan mental meliputi kesehatan ibu dan anak serta penyakit langka.
Rizka Andalusia, Direktur Jenderal Kedokteran dan Alat Kesehatan, mengatakan salah satu kegunaan data genetik di bidang kesehatan adalah untuk menentukan jenis obat yang terbaik bagi seseorang.
“Farmakogenomik itu melihat kecocokan gen dan jenis obat. Sebab, tidak semua obat cocok untuk masyarakat Indonesia atau ada masyarakat yang resisten terhadap beberapa obat. Dirjen Rizka mengatakan, “Nanti bisa akses aplikasi SatuDNA.
Menjadi peserta SatuDNA; Masyarakat dapat mengakses layanan tes genetik medis gratis untuk mengetahui kesesuaian pengobatan berdasarkan DNA mereka.
Program dan layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk pasien dengan kondisi tertentu dan individu sehat. Pendaftaran fitur SatuDNA di ponsel SATUSESHAT dapat dilakukan dengan akun terverifikasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Winsar Pandzaitan pun memuji langkah tersebut.
Ia mengatakan, investasi berbasis teknologi genetika telah mengarah pada pengembangan benih unggul di bidang pertanian dan peternakan. Bagi kesehatan manusia, rekayasa genetika dapat menjadi bank data kesehatan.