Tribune News.com – Media Israel, Radio Angkatan Darat Israel, melaporkan bahwa pertahanan udara Amerika Serikat (AS) sebagian besar gagal mencegat rudal balistik yang ditembakkan Iran sebagai pembalasan atas serangannya terhadap Israel pada 13 April.
Saat itu, Iran menembakkan 300 rudal dan drone ke lokasi militer Israel dari wilayahnya.
“Sistem AS yang beroperasi melawan rudal balistik Iran sebagian besar gagal ketika diserang di Israel,” lapor Radio Angkatan Darat Israel, Rabu (1/5/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, “Dari 8 rudal yang ditembakkan dari laut, hanya dua yang ditembak jatuh.
Radio Angkatan Darat Israel tidak mengungkapkan sumber informasinya, juga tidak menunjukkan nasib rudal yang gagal dicegat oleh sistem pertahanan AS.
Belum ada tanggapan segera dari AS atas laporan tersebut.
Israel dan AS mengatakan pada saat itu bahwa mereka mampu mencegat sebagian besar rudal dan drone yang diluncurkan oleh Iran.
Sebelumnya, pada 1 April 2024, Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Serangan Israel menghancurkan sebagian besar kompleks dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan elit Quds Iran.
Iran membalas Israel dengan meluncurkan Operation True Promise, yang meluncurkan 300 drone dan rudal ke lokasi militer Israel pada 13 April 2024.
AS, bersama dengan mitranya Inggris, Prancis, dan Yordania, menetralisir sebagian besar serangan rudal dan drone terhadap Israel dengan jet tempur dan sistem pertahanannya.
Lima rudal balistik Iran menghantam pangkalan udara Nevatim di Israel selatan dan merusak sebuah pesawat angkut, kata para pejabat AS kepada ABC News dan Wall Street Journal.
Empat rudal balistik lainnya menghantam pangkalan udara Negev, tetapi tidak menimbulkan kerusakan berarti. Bagaimana Amerika melindungi Israel?
Presiden AS Joe Biden mengirim kapal dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah Israel selama seminggu sebelum Iran membalas.
Dua minggu sebelum Iran membalas Israel, Departemen Pertahanan AS menyiapkan kapal dan pesawat.
“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS telah mengirimkan pesawat pertahanan rudal balistik dan kapal perusak ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir,” kata Joe Biden seperti dikutip AP pada Sabtu (13/4/2024) malam.
“Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari pasukan kami, kami membantu Israel menghancurkan semua drone dan rudal yang masuk,” katanya.
Setelah serangan balik Iran, pasukan AS tetap berada di sekitar Israel jika terjadi serangan kedua.
Banyak rudal balistik Iran tidak mencapai tujuannya di Israel karena gagal saat diluncurkan atau mengalami kegagalan fungsi dalam penerbangan, menurut tiga pejabat AS.
Iran mengklaim telah memberi tahu tetangganya tentang rencana pembalasan terhadap Israel untuk melindungi wilayah udaranya.
Di sisi lain, AS memainkan peran politiknya melalui sekutu-sekutunya di negara-negara Teluk yang berpotensi berbagi intelijen.
Pasukan AS, yang didukung oleh kapal perusak Komando AS-Eropa, menghancurkan lebih dari 80 drone serangan sepihak dan setidaknya enam rudal balistik dari Iran yang menargetkan Houthi di Israel dan Yaman. Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjukkan dia berbicara dalam tur pameran pencapaian kedirgantaraan IRGC di Teheran pada 19 November 2023. (KHAMENEI.IR/AFP) Akar Hubungan Israel-Iran
Hubungan antara Israel dan Iran memburuk setelah Revolusi Iran 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Revolusi tersebut menggulingkan kekuasaan Shah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi yang merupakan mitra Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Israel.
Setelah revolusi Iran, Israel dituduh menerapkan kebijakan anti-Israel, mendanai kelompok perlawanan terhadap Israel seperti Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), Hizbullah, Houthi, kelompok perlawanan Irak, Lebanon dan Suriah, tuduhan yang dibantah oleh Iran.
Belakangan ini, ketegangan antara Iran dan Israel meningkat di tengah perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, Israel terus melanjutkan serangannya di Jalur Gaza bahkan setelah operasi banjir al-Aqsa yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (29/4/2024) mencapai 34.488 orang, dengan 77.643 orang luka-luka dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel, lapor Xinhua News
(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Iran vs Israel