TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Situasi yang semakin memanas di Timur Tengah pasca meninggalnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mendorong Iran angkat bicara. Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu sisi dan Israel di sisi lain dipastikan akan saling berhadapan dalam agresi militer.
Selain itu, komandan senior Hizbullah Fuad Shukr dibunuh oleh Israel pada hari Selasa, dan tuduhan dari kelompok Palestina Hamas dan Iran bahwa Israel membunuh Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, membuat situasi semakin panas.
Namun, Iran sebenarnya tidak ingin meningkatkan ketegangan regional di Timur Tengah, namun menilai perlunya menghukum Israel untuk menghindari ketidakstabilan lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan petualangan rezim Zionis Israel harus segera dihentikan agar stabilitas di Timur Tengah dapat tercapai.
“Iran berusaha membangun stabilitas di kawasan, namun hal ini hanya dapat dicapai dengan menghukum para agresor dan menciptakan pencegahan terhadap petualangan rezim Zionis (Israel),” kata Nasser Kanaani, dikutip Reuters, Senin (05/08/2021). 2024). ). ).
“Tetapi sekali lagi tindakan Teheran tidak dapat dihindari,” tambahnya.
Kanaani pun memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat untuk berhenti mendukung rezim Zionis Israel. “Komunitas internasional telah gagal dalam tugasnya menjaga stabilitas di kawasan dan harus mendukung hukuman terhadap agresor,” katanya.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Hossein Salami pada hari Senin menegaskan kembali ancaman kelompok elit tersebut bahwa Israel akan dihukum pada waktunya.
“Penyerang pasti akan dihukum,” katanya.
Sebelumnya, badan intelijen negara-negara Barat mengatakan Iran merencanakan serangan terhadap Israel bertepatan dengan salah satu hari raya Yahudi pada minggu kedua bulan Agustus.
Menurut Jerusalem Post, sumber intelijen mengatakan Iran akan melancarkan serangan pada 12 Agustus, bertepatan dengan peringatan Tisha B’Av.
Hari ini adalah salah satu hari besar ketika orang-orang Yahudi di Israel berduka atas hancurnya Kuil Pertama dan Kedua. Acara tersebut melibatkan serangkaian ritual, yaitu puasa, berkabung, dan pengorbanan diri (Reuters/Jerusalem Post).