IDF Sebut Tak Ada Kekerasan Fisik pada 6 Mayat Sandera Israel yang Ditemukan di Rafah

TRIBUNNEWS. ). ).

Namun mereka mengakui bahwa ditemukan luka pertahanan di tubuh mereka.

Sumber yang memeriksa jenazah enam tahanan mengatakan mereka ditembak di kepala dan berada dalam kondisi fisik stabil, menurut Haaretz.

“Mereka tidak dapat tinggal di dalam terowongan dan ditemukan luka pertahanan di tubuh mereka,” tentara Israel memberi tahu keluarga para tahanan tentang kondisi di dalam terowongan.

Tentara Israel yakin mereka dibunuh sekitar 24 atau 48 jam sebelum mayat mereka ditemukan.

Meski jenazah dalam kondisi kritis, anggota keluarga memahami bahwa penyebab kematian mereka adalah perlawanan peluru di Gaza, lapor Haaretz, Senin (9/9/2024).

Makanan sehat, generator listrik, dan senter dapat ditemukan dimanapun mereka berada.

Selain itu, terdapat lubang ventilasi, namun sistem ventilasi tidak tertata dengan baik, kecuali kotak-kotak dan botol sampo yang menandakan sudah lama berada di dalam terowongan, lapor surat kabar Haarz.

Juru bicara militer Brigade Al-Qassam Abu Ubaidah mengungkapkan instruksi baru kepada penjaga penjara di Jalur Gaza setelah tentara Israel menemukan mayat enam tahanan di Rafah.

Brigade Al-Qassam merilis foto yang menunjukkan salah satu pejuangnya memegang senjata di depan seorang tahanan.

“Tekanan militer sama dengan kematian dan kegagalan,” tulis Brigade al-Qassam di bawah foto yang dirilis, Senin (2/9/2024).

Abu Ubaidah menegaskan, Brigade Al-Qassam akan menerapkan peraturan ini setelah pembantaian 8 Juni oleh Israel di kamp Nuseirat di tengah Gaza.

Israel membunuh 274 warga Palestina dalam serangan kamp Nuseirat untuk membebaskan empat tahanan; Noah Arghamani (25), Almog Meir Jan (21), Andrei Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (40).

“Kami menjelaskan kepada semua orang bahwa setelah insiden Nuseirat, instruksi baru diberikan kepada mujahidin yang ditugaskan untuk menahan para tahanan jika tentara pendudukan mendekati tempat penahanan,” kata Brigade Abu Ubaidah Al-Qassam dalam sebuah video. . akun Telegram. Jumlah korban di Jalur Gaza

Saat Israel terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas di Palestina meningkat menjadi 40.988 orang dan sejak Sabtu (10/7/2023) hingga Selasa (9/10/2024) 94.145 orang luka-luka dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel. , menurut Xinhua.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza, gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (7/10/2023), menentang pendudukan Israel dan penindasan terhadap Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan pada akhir November 2023, setelah menukar 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina, sekitar 109 orang masih hidup atau mati di tangan Hamas di Jalur Gaza.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *