Ridwan Kamil Bilang Faisal Basri Gurunya, Pernah Diajari Cara Tangani Persoalan Ekonomi

Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (RK) menyebut mendiang ekonom senior Faisal Basri adalah gurunya. Diakuinya, Faisal Basri mengajarinya banyak hal, seperti menyelesaikan masalah ekonomi.

“Beliau guru saya. Banyak yang belum tahu. Saya berkali-kali ke Bandung sebagai Gubernur Jabar, memberi ceramah, beliau memberikan ilmu kepada saya bagaimana menyelesaikan permasalahan perekonomian dari skala makro hingga mikro,” kata RK di sela-sela acara. pemakaman. rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9 Mei 2024).

RK menilai Faisal Basri adalah sosok yang sangat manusiawi dan ramah. RK menilai sifat kritis Faisal Basri merupakan kekuatan yang dimiliki ekonom senior tersebut.

Insya Allah semoga ilmu menempel di kepala dan menjadi amal shaleh kalian. Kalau seorang muslim meninggal, tiga hal tidak akan terputus. Ilmu, amal shaleh, dan anak shaleh, kata RK.

“Ilmu almarhum Pak Faisal Basri akan kami jadikan referensi,” lanjutnya.

RK menjelaskan, ceramah Faisal Basri tentang makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi ia gunakan sebagai bahan presentasi.

Ia mengaku menerima dua pesan dari Faisal Basri.

“Dua (pesan). Masyarakat harus memanfaatkan ilmu dan harus mencintai masyarakat karena perekonomian pada akhirnya terdiri dari manusia,” pungkas RK.

Seperti diketahui, Ekonom Senior Institute of Economic Development and Finance (INDEF) Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis pagi tadi.

Adik mendiang Faisal Basri, Ramdan Malik, menyampaikan wahyu tersebut beberapa saat sebelum kakaknya meninggal.

Ia mengatakan, kegiatan terakhir Faisal Basri sebelum beberapa hari berobat adalah berangkat ke Sumatera Utara (Sumut) untuk memenuhi panggilan.

Ramdan di rumah duka, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9 Mei 2024), mengatakan, “Adik diundang oleh peternak sapi perah asal Sumut. Operasi terakhir adalah Rabu lalu.”

“Kemudian kakak saya bercerita bahwa saat saya menjenguknya pada hari Senin, saya masuk ke dalam mobil tanpa AC, sehingga saya membuka jendela untuk perjalanan enam jam menuju pabrik susu Medan,” lanjutnya.

Ramdan mengatakan Faisal Basri banyak makan durian saat berkunjung ke Sumut. Saat pulang ke rumah Sabtu pekan lalu, Ramdan mengatakan Faisal menolak saat diminta berobat.

Namun, Senin pekan lalu, Faisal Basri dikabarkan berkeringat dingin. Ia akhirnya memutuskan untuk berobat setelah putrinya langsung memintanya pergi ke rumah sakit.

“Lalu saya pulang hari Sabtu, tapi saya tidak mau ke dokter. Adikku agak malas ke dokter, kecuali dia sakit parah. Kemudian pada hari Senin saya berkeringat dingin dan wajah saya terlihat sedikit berbeda. ujar Ramdan.

Lalu dia terpesona dengan putrinya Nabila, satu-satunya gadis di tengah. Putranya [almarhum Faisal Basri] baru berusia 3 tahun. Nabila berkata, ‘Ayo ayah, kita ke dokter.’ “Kami hanya ingin menemui dokter. Kami membawanya ke RS Mayapada Kuningan dan kemudian dokter jantung menemukan kemungkinan dia terkena serangan jantung,” lanjutnya.

Ia mengatakan, pada Senin, Faisal Basri sempat dirawat intensif. Saya mau pasang kateter, tapi kadar gula saya masih belum stabil.

Setelah masuk ruang perawatan intensif pada Senin sore, ia mengatakan kondisinya membaik pada Rabu malam dan akan dipasang kateter.

Ramdan mengatakan, “Sebenarnya hari ini, tadi malam kondisinya sudah membaik, sudah mulai stabil. Hari ini saya rencananya akan memasang kateter pada pukul 08.30 pagi.”

Dia sempat dipasang kateter, tapi Faisal meninggal lebih dulu.

“Tadinya saya mau ke sana, tapi subuh dia sudah pergi. Keluarga memberikan perawatan darurat selama kurang lebih 2 jam, memasang kateter dan melakukan operasi pertama, namun tidak dapat menyelamatkannya. medis,” jelas Ramdan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *