Reporter Tribune.com Namira Unia melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pasar perdagangan dunia melaporkan sedikit peningkatan ekspektasi pasar seiring turunnya harga minyak global akibat penurunan suku bunga AS.
Minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman November naik 15 sen atau 0,2 persen menjadi sekitar 71,76 dolar AS per barel pada akhir Senin (16/9/2024) waktu setempat, menurut Reuters.
Brent, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Oktober juga naik 23 sen, atau 0,3 persen, menjadi US$68,88 per barel.
Pergerakan positif tersebut terjadi setelah pasar optimistis The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan 17-18 September 2024, seiring dengan semakin banyaknya investor yang bertaruh bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga secara besar-besaran.
Proyeksi ini konsisten dengan data dari alat FedWatch CME Group, sebuah badan pengawas pasar keuangan yang memproyeksikan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 87 persen, dengan pengangguran di AS mencapai 4,2 persen.
Meski masih dalam tahap diskusi, penurunan suku bunga akan mengurangi biaya pinjaman yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.
“Kami tetap berada pada tahap bertahap dan memperkirakan The Fed akan mulai melakukan pelonggaran sebesar 25 basis poin,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Secara terpisah, pertumbuhan produksi industri di Tiongkok, importir minyak terbesar di dunia, turun ke level terendah dalam lima bulan pada bulan Agustus, sementara penjualan ritel dan harga rumah baru semakin melemah. Produksi kilang minyak juga turun selama lima bulan berturut-turut, karena permintaan bahan bakar yang mengecewakan dan lemahnya ekspor membatasi produksi.
Sementara itu, dolar bertahan stabil setelah calon presiden dari Partai Republik Donald Trump tetap aman setelah upaya pembunuhan kedua di luar lapangan golfnya di Florida.
Di Timur Tengah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan menanggung akibatnya yang besar bagi kelompok Houthi yang didukung Iran setelah sebuah rudal menghantam Israel tengah untuk pertama kalinya pada hari Minggu.