Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destriavan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSBSI) menyayangkan Musyawarah Khusus Nasional (Munaslub) Indonesia (Kadin) dunia usaha dan industri serta rencana pemecatan Arsjad Rasjid.
Ketua KSBSI Eli Rosita Silaban mengatakan, sebagai salah satu mitra kerja Kadin Indonesia, para pekerja yang tergabung akan terkena dampak dari keresahan yang terjadi di Kadin Indonesia. Seperti dampaknya terhadap dunia usaha dan perekonomian Indonesia.
Untuk itu, Eli menegaskan, KSBSI hanya mengakui pimpinan Arsjad Rasjid sebagai sah Direktur Jenderal Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Sebab, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2022, Arsjad Rasjid telah disahkan secara sah sebagai Ketua Jenderal Kamar Dagang dan Industri Indonesia, kata Eli, Senin (16/8/2024).
Eli berpesan kepada seluruh anggota untuk tidak melibatkan politik Kadin Indonesia, karena akan menjadikan posisi buruh memilih mitra dalam perundingan sosial.
Dualisme kepengurusan Kadin Indonesia, kata Eli, bisa berujung pada upaya mencari jalan keluar dari situasi perekonomian dan stagnasi yang terjadi saat ini yang tidak bisa dilakukan.
Eli juga mengatakan, selama kepemimpinan Arsjad Rasjid menjabat Ketua Jenderal Kadin Indonesia, banyak prestasi dan hal baik yang telah dilakukan di bidang jasa.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, 5 konfederasi besar buruh Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia membentuk kelompok kerja yang diberdayakan melalui Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (Memorandum),” jelasnya.
Kemudian Kadin Indonesia juga mendukung para pekerja dengan meluncurkan platform Kadin Untuk Pekerja, dan masih banyak lagi kerjasama dan hubungan lain yang digarap oleh Kadin Indonesia yang bermanfaat bagi para pekerja.
Awalnya, tiga organisasi terbesar yang bekerja di Indonesia, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan KSBSI, sepakat hanya menerima Kadin Indonesia saja. Arsjad Rasjid sebagai mitra.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Weah mengatakan, tidak ada yang bisa menggulingkan pemerintahan Arsjad seperti Presiden Kadini Jenderal. Sebab, payung yang menyatakan kekuasaan Arsjad sebagai penguasa Kadin tidak berubah.
“Kepemimpinan Arsjad sebagai Ketua Umum Kadini berdasarkan AD/ART dan Keputusan Presiden (Keppres) yang hingga saat ini belum dihapus,” ujarnya.
Andy Ghani menjelaskan, Arsjad telah melakukan banyak hal baik untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Ini termasuk pelatihan staf teknis.
Sepanjang sejarah Kadini, baru kali ini Dirjen Kadin Indonesia ingin bertatap muka dan mengajak Presiden Partai Buruh duduk satu meja untuk membahas kerja sama hubungan industrial.