Komentar reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur CSIS Yose Rizal Damuri menilai ekonomi hijau merupakan langkah awal yang baik bagi Indonesia untuk memulai transisi menuju ekonomi hijau.
Hal ini didorong oleh Menteri Perencanaan Perekonomian Airlangga Hartarto di berbagai negara, termasuk saat melakukan kunjungan kerja ke Kanada. Menurut Yose, transisi menuju ekonomi hijau merupakan sebuah keniscayaan dan harus dicapai.
“Ini merupakan kemajuan baik yang patut didukung oleh berbagai pihak, karena semua negara telah menjadikan ekonomi hijau sebagai prioritas, artinya di Indonesia, mau tidak mau, harus ikut bergabung agar tidak tertinggal dengan banyak negara lain,” kata Yose Rizal saat diwawancara wartawan, Selasa (10/9/2024).
Yose menjelaskan, banyak manfaat yang bisa diperoleh Indonesia jika berhasil menerapkan transisi ekonomi hijau, antara lain mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Padahal, seperti dia, ekonomi hijau ini juga menjadi jawaban Indonesia dari kelas menengah yang terus berjatuhan, karena transisi ke energi terbarukan akan membuka peluang ekonomi dan peluang bisnis baru.
“Saat ini, pandangan kami adalah ekonomi hijau memberikan upah yang tinggi, dan transisi ke energi terbarukan membutuhkan upah yang tinggi. Padahal, ekonomi hijau kehidupan ini sangat bermanfaat bagi perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Jadi, kata Yose, jangan melihatnya sebagai beban, tapi lihatlah dampaknya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Yose memperkirakan salah satu tugas utama pemerintah saat ini adalah menyiapkan kemampuan finansial dan kesiapan tenaga kerja handal di bidang green economy atau perusahaan ramah lingkungan.
“Harus ada kemajuan dalam peningkatan kualitas layanan manusia khusus untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau, karena ada perbedaan besar antara perusahaan biasa dan perusahaan hijau,” tegasnya.
Sekadar informasi, dalam kunjungan resminya ke Vancouver, Kanada, Menteri Pengelolaan Perekonomian Airlangga Hartarto akan membawa pulang teknologi bersih untuk mempercepat transisi energi Indonesia.
Menteri penyelenggara Airlangga juga turut serta dalam diskusi dengan pengusaha British Columbia dan Asia-Pacific Foundation of Canada yang membahas berbagai rencana dan proyek di sektor “Ekonomi Masa Depan” mulai dari energi terbarukan, teknologi ramah lingkungan, hidrogen dan semikonduktor pada Selasa, 3 September. , 2024. .