Airlangga Minta Genjot Belanja Pemerintah Agar Pertumbuhan Ekonomi Salip China di Kuartal III 2024

Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Havaro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Ekonomi Unifikasi Erlanga Hartardo mengatakan belanja pemerintah harus ditingkatkan lagi pada kuartal III-2024.

“Untuk kuartal III dan IV tentunya pemerintah akan melihat faktor-faktor lain yang kita dorong, namun salah satu yang pemerintah dorong adalah terkait belanja pemerintah,” kata Airlangga di Gedung Ali Wardana, Senin. /8/2024).

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen pada kuartal kedua, kata Menteri Koordinator Erlanga. Kinerja tersebut lebih baik dibandingkan perekonomian Tiongkok yang tumbuh sebesar 4,7 persen.

“Belanja pemerintah diperkirakan meningkat pada kuartal ketiga. Pemerintah juga akan fokus pada fasilitas sektor konstruksi,” ujarnya.

Selain belanja pemerintah, Airlangga mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melakukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kemarin pemerintah sudah menyampaikan kebijakan untuk melibatkan UMKM pada KUR yang kontraknya habis pada 2022 dan bisa direstrukturisasi sesuai aturan OJK,” kata Airlangga.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II ditopang oleh inflasi yang terkendali sebesar 2,13 persen. Airlangga melaporkan, berbagai komponen tersebut semuanya positif terhadap konsumsi rumah tangga sebesar 4,93 persen dengan pangsa 54,53 persen.

“Kalau dilihat konsumsi rumah tangga dibandingkan triwulan I mengalami peningkatan dari 4,91 persen menjadi 4,93 persen. Begitu pula PMTB yang naik 3,79 persen menjadi 4,43 persen,” jelas Erlanga.

Sementara jika dilihat dari sisi bisnis, lanjut Airlangga, sektor industri pengolahan masih tumbuh positif sebesar 3,95 persen. Sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar -3,54 pada kuartal pertama dan kemudian naik menjadi 3,25 persen tahun-ke-tahun (year-on-year).

Kemudian sektor perdagangan positif sebesar 4,86 ​​persen. Konstruksi naik 7,29 persen, pertambangan positif, dan logistik serta pergudangan dan transportasi naik 9,56 persen. Laku, Infokom 7,6 persen, dan Keuangan 7,9 persen.

“Dari segi pendidikan dan makan minum, pertumbuhan ekonominya dua kali lipat lebih. Jadi kita melihat komitmen pemerintah di sektor ini, khususnya terhadap kebijakan di sektor industri,” tegasnya.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen year-on-year (yoy) pada triwulan II tahun 2024, menurut Badan Statistik (BPS).

Perekonomian Indonesia didasarkan pada tingkat produk domestik bruto (PDB) pada triwulan II tahun 2024, atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.536,5 triliun dan harga konstan sebesar Rp3.231 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 5,05 persen pada triwulan II tahun 2023 atau year-on-year pada triwulan II tahun 2024. Dibandingkan triwulan I atau quarter-to-quarter (qtq) tahun 2024, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,79 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *