TRIBUNNEWS.COM – Keamanan di fasilitas pelabuhan merupakan faktor penting dalam kelancaran operasional dan perlindungan aset pemerintah.
Aspek penting dalam pengelolaan keamanan adalah jaringan komunikasi yang kuat antar organisasi terkait, terutama dalam menghadapi potensi gangguan keamanan.
Hal itu dibahas pada Table Top Latihan FSRT Lampung yang digelar PT PGN LNG Indonesia (PLI) di Cilegan, Banten pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Dalam pemaparannya, pengamat angkatan laut Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa menjelaskan, keamanan fasilitas pelabuhan menjadi salah satu pilar utama dalam menjamin stabilitas dan kelancaran operasional sektor maritim.
Menurutnya, pelabuhan sebagai pintu gerbang utama arus perdagangan dan logistik sangat rentan terhadap berbagai ancaman keamanan.
Oleh karena itu, kerja sama antar organisasi dalam menjaga keamanan tidak bisa diabaikan. Aksi seperti table top workout sangat penting untuk menjamin kesiapan semua pihak dalam menghadapi berbagai ancaman, kata Marcellus seperti dikutip dalam keterangannya, Sabtu (31/08). /2018). 2024).
Ia menjelaskan bahwa pelabuhan merupakan infrastruktur penting, dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari otoritas pelabuhan hingga aparat keamanan, masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab khusus dalam menjaga keamanan fasilitas tersebut.
Itu diuji melalui latihan dan prosedur terstruktur sederhana.
Dalam konteks ini, Kepala KUPP Pelabuhan Maringgai Vibowo Budiarto menegaskan penerapan ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code) menjadi inti kegiatan ini.
ISPS Code adalah standar internasional yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencegah ancaman keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan.
Fajar Kurniawan, Kepala Operasi Maritim PT. PGN LNG Indonesia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh pihak terkait, termasuk otoritas pelabuhan, organisasi pengelola fasilitas, dan aparat keamanan, memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Kepatuhan terhadap kode ISPS sangat penting untuk menjaga keamanan dan keutuhan fasilitas pelabuhan Indonesia,” kata Fajar.
Dengan menguji jaringan komunikasi dan menerapkan prosedur yang tepat, PT PGN LNG menunjukkan komitmennya terhadap keamanan fasilitas pelabuhan Indonesia dan kepatuhan terhadap peraturan yang ketat, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pihak domestik dan internasional.
Berbagai organisasi turut serta dalam Table Top Latihan FSRT Lampung, antara lain koordinator firma keamanan terakreditasi PT Pertamina Transcontinental (RSO PTK), Capt. Marcellus Hakeng Jayavibawa, Kepala Operasi Maritim PT PGN LNG Indonesia Fajar Kurniawan, KUPP Kelas III Kantor Pelabuhan Maringgai Wibowo Budiarto, serta perwakilan aparat keamanan seperti KASAT POL AIRUD POLRES Timur Lampung dan Danposal Lamposal Lamphan.