TRIBUNNEWS.
ISF 2024 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC).
Menurut situs Kamar Dagang, ISF 2024 akan mempertemukan para pembuat kebijakan, pakar, dan investor dari seluruh dunia untuk menciptakan kemitraan berkelanjutan guna mempercepat pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan global.
ISF 2024 fokus pada lima pilar pembahasan yaitu ekonomi hijau, transisi energi, konservasi dan keanekaragaman hayati (Biodiversity and Nature Conservation), gaya hidup berkelanjutan (Sustainable Living) dan ekonomi kelautan (Blue Economy).
ISF 2024 juga akan menjadi kolaborasi nyata antara negara maju dan berkembang dalam mengatasi krisis iklim.
Peran Indonesia di kancah dunia sangat penting karena pelaksanaan ini sangat erat kaitannya dengan berbagai persoalan yang dihadapi semua negara.
Forum ISF diharapkan mampu mengembangkan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi negara berkembang dan maju, serta membantu mengatasi tantangan masa depan.
Sementara itu, Rachmat Kaimuddin, Deputi Sekretaris Transportasi dan Infrastruktur Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan ISF menunjukkan kemampuan Indonesia untuk memimpin dan mempromosikan inisiatif dan kemitraan utama.
“Keberhasilan Indonesia Sustainability Forum tahun lalu menunjukkan betapa pentingnya kemampuan Indonesia dalam mendorong dan mengembangkan inisiatif dan kemitraan global yang penting untuk mencapai peluang yang adil dan setara bagi negara-negara untuk mencapai dekarbonisasi,” ujarnya. Senin (2/9/2024).
Ajang ISF yang dimulai tahun lalu ini diketahui sukses dengan dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari 40 negara, termasuk Amerika, China, dan Inggris.
Pembicara kelas dunia antara lain Managing Director HPG Kristalina Georgieva, Presiden Bank Dunia Ajay Banga dan Wuling, serta CEO perusahaan multinasional mulai dari Google hingga Amazon.
Sedangkan pada ISF 2024 target pesertanya mencapai 5.000 orang.
“Kami mengundang 250 pembicara, beberapa kepala negara dan pejabat dari berbagai negara. “Kami perkirakan pesertanya sekitar 5.000 orang dan ada lebih dari 20 topik yang akan dibahas,” kata Rachmat.
ISF diharapkan dapat menghasilkan solusi yang mendukung operasional pinjaman finansial dan non finansial. Baik dalam bentuk teknologi, sumber daya manusia, kebijakan dan kerja sama internasional menjadi kunci percepatan pencapaian pembangunan berkelanjutan.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)