BERITA TRIBUNE. produk di Indonesia.
Bahkan, lanjut Darmadi, orang asing didaftarkan untuk menggunakan visa turis.
Darmadi kepada wartawan, Jumat, 9 Agustus 2024, “Diduga banyak yang datang menggunakan visa turis, sebenarnya mereka berjualan di sini. Kami minta Kementerian Perdagangan mengusutnya.”
Politisi PDIP itu juga meminta pejabat Kementerian Perdagangan memeriksa dokumen orang asing yang menjual barang impor ilegal.
“Kemendag harus cek kelengkapan surat atau dokumen usahanya. Apakah memenuhi syarat atau tidak, kalau tidak kita harus mengambil tindakan tegas karena kalau tidak dipatuhi mereka akan menganggap pemerintah kita lemah. juga merupakan persoalan pengelolaan pemerintah, harus kita lanjutkan, jangan sampai tidak dihargai oleh mereka”.
Menurutnya, praktik penjualan barang impor ilegal berdampak serius terhadap bisnis UMKM di sini.
Megawati menegaskan, “Karena praktik ini bisa mematikan usaha kecil dan menengah kita. Kegiatan seperti ini harus diusut dan diberantas habis-habisan. Wajar jika hal ini didukung oleh sebagian pihak karena tidak mungkin mereka membeli barang impor untuk dijual bebas di negara tersebut. negara.” cara ilegal”. Bendahara Institut.
Yang lebih mengejutkan, menurut Darmadi, banyak orang asing yang berbisnis di Indonesia dengan visa turis tidak pernah menghubungi otoritas terkait.
“Tentu saja mereka tidak boleh berbisnis di sini dan tidak boleh diabaikan. Segera deportasi saja jika visa kunjungannya sudah lewat waktu. Jangan terlalu khawatir dengan nasib jutaan orang dan impor ilegal, hati Anda merah dan putih?
Darmadi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, banyak orang asing yang melakukan kegiatan usahanya dengan tenaga kerja lokal.
“Mereka diduga menggunakan tenaga kerja Indonesia untuk menjalankan usahanya. Mereka diduga melakukan selfie dan mengabaikan peraturan kita, apalagi menggunakan tenaga kerja lokal untuk menjalankan usahanya (luar negeri),” ujarnya. .
Terakhir, Darmadi juga meminta Kementerian Perdagangan memikirkan dampak negatif membanjirnya impor ilegal terhadap operasional bisnis secara umum dan perekonomian negara di masa depan.
“Kalau praktek ini dibiarkan, konsekuensinya investor dalam negeri kita akan kolaps, jaringan ekologi industri kita juga akan terganggu, konsekuensinya nyata karena kita sekarang melihat banyak industri seperti industri tekstil yang kolaps.” katanya.