Menparekraf Ingin Program Desa Wisata Berlanjut, Meski Ganti Pemerintahan

Reporter Tribunnews.com Dennis Detryawan melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong kerja sama pentahelix dalam pengembangan desa wisata agar kegiatan kampanye sadar pariwisata 5.0 berkelanjutan.

Sandiaga mengatakan, forum tersebut merupakan upaya membangun kerja sama. Selain itu, kelanjutan program desa wisata diperkirakan akan terus berlanjut meski terjadi pergantian pemerintahan pada akhir Oktober 2024.

“Jadi bukan sekedar program berhenti, pergantian pemerintahan mengubah kebijakan, pergantian menteri mengubah prioritas. Saya ingin ada kesinambungan, dan siapa yang menjaga kesinambungan itu? Tentu ini pentahelix, karena Menteri bisa ganti, mungkin wakilnya ganti, tapi bapak dan ibu kalau bersatu, “Padu tidak akan tergantikan, karena semua ada aspek keberlanjutannya,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (9 November 2024) ini.

Hal itu disampaikan Sandiaga saat peluncuran kampanye sadar pariwisata Buku 5.0 Tahun 2024 di Forum Pentahelix Bersama Desa Turisme di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta.

Forum Pentahelix yang dihadiri oleh pemangku kepentingan pariwisata dan perwakilan desa wisata binaan menandai selesainya seluruh tahapan kegiatan Kampanye Sadar Pariwisata (KSW) 5.0 tahun 2024.

Tujuan dari acara ini adalah untuk membuka peluang kolaborasi, memperkuat kolaborasi pentahelix dan memastikan adanya tindakan nyata yang mendukung keberlanjutan dampak PSW 5.0 di desa wisata.

Sandiaga mengatakan desa wisata menjadi keunggulan pariwisata Indonesia karena menonjolkan kekayaan alam, budaya, dan kearifan lokal. Oleh karena itu, pengembangan sumber daya manusia di desa wisata sangatlah penting.

Sebab sumber daya manusia pelaku wisata memegang peranan penting dalam pengembangan desa wisata. Sandiaga menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan, daur ulang, dan keterampilan baru dalam pengembangan sumber daya manusia di kota wisata.

“Pasti ada keterbatasan dana, ada keterbatasan infrastruktur, namun jika kita bersinergi dengan semangat gotong royong koperasi pentahelix, kami yakin kunci keberhasilan pengembangan desa wisata ada di tangan bapak dan ibu sekalian. ,” kata Sandiaga.

Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, KSW 5.0 merupakan program khusus yang bertujuan untuk meningkatkan tidak hanya jumlah kunjungan, namun juga penjualan produk pariwisata dan ekonomi kreatif di kota wisata.

“Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di desa wisata perlu dijaga aspek kualitas dan keberlanjutannya. “Kami titipkan ini kepada 10 desa wisata dan ada tiga desa wisata unggulan KSW 5.0, yakni Desa Jagalan Bantul, Desa Wisata Sanankerto, dan Desa Ranu Pani,” kata Sandiaga.

Pada periode tahun 2024, KSW 5.0 didesain ulang agar lebih efektif dan menyasar desa-desa yang mengikuti tahap sosialisasi pada tahun 2023. KSW 5.0 tahun 2024 terdiri dari 5 tahapan yaitu FGD analisis kebutuhan pelatihan, pembinaan, pendampingan, penilaian dampak dan forum pentaheliks.

Pada tahun 2024 terpilih 10 desa wisata yaitu Desa Taman Martani Kabupaten Sleman; Desa Jagalan, Purba Bantul; Desa Lumban Bulbul Kabupaten Toba; Desa Ranu Pani Kabupaten Lumajang; Desa Sanankerto Kabupaten Malang; Desa Bon Jeruk Kabupaten Lombok Tengah; Desa Mertak Purba Lombok Tengah; Desa Buwun Sejati, Lombok Barat Kuno; Desa Komodo Kabupaten Manggarai Barat; dan Desa Sombu, Kabupaten Wakatobi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *