TRIBUNNEWS.
Sesuai jadwal, MotoGP Mandalika 2024 akan menggelar satu balapan di Sirkuit Mandalika mulai besok (27/9/2024) hingga Minggu (29/9/2024).
MotoGP Mandalika 2024 diperkirakan akan menampilkan drama seru. Pasalnya, ada peluang bagus untuk balapan basah di akhir pekan.
Hanya saja kendalanya adalah pembatalan MotoGP Mandalika 2024 sudah terlanjur terjadi. Meski demikian, Pemkab Mandalika menegaskan perlombaan tersebut masih akan terus berlanjut di Indonesia.
Namun ada beberapa permasalahan lain yang belum terselesaikan, mulai dari sewa hotel hingga penurunan penjualan tiket MotoGP Mandalika 2024. Berikut ringkasannya. Jorge Martin dari Prima Pramac Racing Spanyol (kanan) dan Luca Marini dari Muni VR46 Racing Team Italia (kiri) saat sprint race MotoGP Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika, Lombok Tengah pada 14 Oktober 2023. SONNY TUMBELAKA / AFP) (AFP / SONNY TUMBELAKA)
1. Harga kamar hotel naik 7 kali lipat
Salah satu tantangan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024 adalah permasalahan hotel. Kegilaan medis di Indonesia dipicu oleh tingginya biaya akomodasi hotel.
Harga hotel rangkaian ajang MotoGP Mandalika 2024 naik tujuh kali lipat dari harga aslinya, lapor TribunLombok.
Menurut Sekretaris Jenderal Mandalika Hotel Association (MHA) Rata Vijaya, pihaknya tidak bisa menghentikan kebijakan setiap hotel untuk menaikkan harga sewa.
Selain itu, hingga saat ini belum ada kontrol atau sanksi dari pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) jika terjadi nekat menaikkan harga sewa hotel.
“Apakah izinnya akan dicabut atau akan diberikan sanksi tertulis? Tidak. Makanya kami meragukan legalitasnya,” kata Rata Vijaya.
“Pada dasarnya anggota mempunyai hak untuk aktif. Kami (MHA) adalah organisasi nirlaba yang tidak mengikat anggota.
“Sekali lagi, itu domain pemerintah karena bukan MHA yang mengeluarkan aturan tersebut,” kata Rata.
2. Penjualan tiket MotoGP Mandalika 2024 lesu
Akibat kenaikan harga sewa hotel, GP Indonesia kehilangan minat menonton MotoGP Mandalika 2024. Sehingga, efek ini juga mempengaruhi penjualan tiket.
Biaya akomodasi menjadi alasan penjualan tiket MotoGP Mandalika terlihat sepi tahun ini.
Diketahui, total tiket MotoGP Mandalika 2024 yang terjual sejauh ini berkisar 30 ribu tiket MotoGP.
3. Membayar biaya hosting yang membingungkan Rp 231 miliar
Selain persoalan tiket, persoalan pembayaran biaya hosting ke Dorna Sports masih menjadi kontroversi. Sebab siapa yang akan membayar masih menjadi topik hangat.
Pemprov NTB di daerah sepertinya libur karena dua musim terakhir MotoGP Mandalika digelar, semuanya diurus pusat.
Sedangkan anggaran Pemda NTB 2024 sudah dialokasikan untuk Pilkada Pekan Olahraga Nasional (PON Aceh-Sumut).
Melalui Sekretaris Daerah NTB H Lalu Geetha Ariadi, pihaknya tak mau membayar ground fee MotoGP Mandalika 2024.
Pertama mereka ingin mengetahui mekanisme pembayaran apa yang dilakukan pemerintah.
“Bukannya mereka tidak mampu membayar biaya tuan rumah, mereka hanya perlu mengetahui mekanisme pembayarannya dan berharap pendanaannya dilakukan oleh pemerintah pusat,” Tribun Lombok mengutip ucapan mantan gubernur eksekutif NTB itu.
MotoGP Mandalika 2024 sempat dikabarkan sempat batal beberapa waktu lalu karena biaya tuan rumah.
Nah kalau soal pembayaran, diharapkan pemerintah bisa membantu.
Sebab, beban pembayaran sebesar Rp 231 miliar yang diserahkan ke Pemda NTB pada tahun ini masih belum terpenuhi.
Sebab, APBD digunakan untuk mendukung atlet peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pilkada 2024.
Lalu Gita Ariadi mengatakan, “Pemprov NTB saat ini fokus menyelenggarakan pilkada serentak yang memakan anggaran cukup besar.”
(Tribunnews.com/Giri)(TribunLombok/Robbi Firmansyah/Sinto)