Laporan dari Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Loic Fauchon, Presiden Komisi Air Dunia (WWC) memuji persiapan KTT Air Dunia ke-10 di Bali. Menurutnya, dalam kurun waktu hampir 30 tahun, persiapan Konferensi Air Dunia ke-10 telah memperoleh pengalaman dan kualitas.
“Dapat saya katakan, karena saya telah menghabiskan 30 tahun mempersiapkan konferensi ini untuk yang ke-10 kalinya, ini adalah program paling profesional dan efektif yang pernah saya lihat,” ujarnya di Bali Kura Kura, Denpasar, Bali. Sabtu (18/5/2024).
Dikatakannya, Konferensi Air Dunia ke-10 telah dilaksanakan 4 tahun lalu.
Selama empat tahun ini, ia melihat para menteri dan organisasi yang terlibat dalam program-program tersebut telah menjadi “water champion”.
“Sekali lagi terima kasih kepada Indonesia, Bali dan seluruh tim yang telah menyelenggarakan acara ini,” kata Loik.
Ia menambahkan, “Forum ini merupakan kemenangan diplomasi bagi Indonesia dan akan berjalan damai serta sukses. Terima kasih.”
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang merupakan Ketua Harian Komite Air Dunia untuk ke-10 kalinya menjelaskan makna keberhasilan diplomasi yang diserukan Loic.
Ia mengatakan, KTT Air Dunia ke-10 ini merupakan kali pertama diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) besar. Kedua, ini merupakan pengumuman menteri yang pertama.
“Ketiga, ini pertama kalinya WWF mempunyai paket yang artinya ada beberapa produk fisik dari banyak proyek yang ditandatangani WWF. Tiga hal inilah yang menjadikan Indonesia bisa meraih kemenangan diplomatis di forum air dunia,” ungkapnya. Basuki. .
Ia mengatakan, pada Senin, 20 Mei 2024 akan diadakan hajatan seni Bali yang diselenggarakan oleh Menteri Pariwisata dan Perekonomian Sandiaga Uno.
Basuki meminta agar seluruh acara kumpul dihentikan pada pukul 5 sore agar bisa menikmati sesaji yang meriah.
“Hari Senin karnaval akan dimulai, jadi saya minta semua pertemuan dihentikan pada jam 5,” ujarnya.
Forum Air Dunia merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan di bawah naungan Komisi Air Dunia (WWC).
Pertemuan tersebut melibatkan para pemangku kepentingan di sektor sumber daya air mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, berbagai institusi, politisi, guru, masyarakat sipil, pengusaha dan lain-lain.
Konferensi Air Dunia ke-10 yang diselenggarakan di Bali mengangkat tema “Air untuk Kemakmuran”. Forum ini memiliki enam tema utama.
Yaitu, ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk masyarakat dan lingkungan, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama dan diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan serta pendidikan dan inovasi.