TRIBUNNEWS.COM – Penyanyi Virgun ditangkap karena narkoba dengan wanita PA.
Ibu Virgun, Eva Manurung, tidak mengetahui wanita yang dibawa bersama Virgun.
Namun belakangan Eva menelepon Manurung Putri Ayu.
Meski begitu, Eva mengaku tidak pernah mengetahui nomor PA.
“Saya tidak pernah kenal dia, sampai sekarang saya belum tahu siapa dia,” kata Eva Manurung, YouTube Cumicumi, Kamis (25/6/2024).
“Saya mencari PA bernama Putri Ayu, tapi saya tidak menemukannya,” lanjutnya.
Eva Manurung pun tak langsung menanyakan nomor PA kepada Virgun.
“Nggak mau, kalau nggak kasih tahu, nanti aku tanya siapa,” kata Eva.
Eva mengaku hanya fokus pada Virgun yang kini harus menghadapi persidangan.
Eva Manurung berharap ke depannya anaknya bisa berubah menjadi lebih baik.
“Saya butuh anak saya, bukan orang-orang itu,” jelas Eva Manurung.
– Kamu tidak perlu menghentikan A, C, B, aku butuh anakku.
“Bagaimana saya bisa menyembuhkan anak saya,” jelasnya. Virgin ditetapkan sebagai tersangka narkoba
Virgun diduga menggunakan narkoba.
Selain itu, dua tersangka lainnya – P.A., seorang wanita yang ditangkap saat berkonsultasi dengan Virgun, dan B.H., anggota tim Virgun.
Virgoun dan P.A. Ditangkap di gedung dewan di Kecamatan Ampera, Jakarta Selatan.
Polisi mendapat informasi Virgoun dan sabu PA berasal dari BH.
Hal itu diungkapkan Kapolres Jakarta Barat, Kompol M Syahduddi dalam keterangannya soal penangkapan Virgun dengan narkoba. Virgun resmi ditetapkan sebagai tersangka narkoba setelah membeli sabu senilai Rp 1,6 juta. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
“Kami berhasil mengamankan dua orang yaitu VTP (Virgoun) dan PA.”
Berdasarkan wawancara penyidik terhadap kedua orang tersebut, obat yang digunakan berasal dari B.A., kata Syahduddi, YouTube Cumicumi, Rabu (25/6/2024).
Syahduddy mengatakan Virgun meminta BH membeli sabu.
Lanjut Combes Syahduddi menjelaskan, Virgoun membeli 1 gram sabu seharga Rp 1,6 juta.
“BA membeli satu jenis sabu secara online dari seorang DPO seharga Rp1,6 juta per 1 gram sabu,” tegasnya.
Sementara itu, BH diamankan di sebuah kompleks konstruksi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Kemudian berdasarkan informasi tersebut peneliti mengembangkan dan menyediakan BH di sebuah kompleks konstruksi di Bekasi, Jawa Barat,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)