TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Susu ikan masuk dalam menu menu makan gratis bergizi, ternyata sudah ada di pasaran. Pengecer online menjualnya. Harganya berapa?
Seperti yang Anda ketahui, susu ikan menjadi populer ketika disebut-sebut sebagai pengganti susu sapi.
Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibrani Burhanuddin Abdullah mengatakan, susu ikan memiliki banyak manfaat, sama seperti susu sapi. Sebab Indonesia sudah lama memproduksi susu ikan dalam jumlah besar.
Tribunnews.com mencoba mencari perusahaan e-commerce yang menjual susu ikan. Sebuah perusahaan e-commerce ternama memiliki penjual yang menjual susu ikan merek “Surikan”.
Saat Tribunnews.com mengirimkan pesan chat kepada penjual bernama @forayyaoficialshop, ia mengaku susu ikan yang dijualnya terbuat dari ikan junk.
“Kalau surikan ini pakai ikan junk ya Kak. Nilai gizinya tinggi,” kata penjualnya, dilansir Tribun, Kamis (9/12/2024).
Ia mengklaim bahwa nilai gizinya sangat tinggi. Apa kandungan ikan sampah? Yuk ikuti ulasan Tribunnews.com.
Pola makan pekerja junk fish penjemur ikan asin di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (18/4/2024). Menurut seorang karyawan, produksi ikan asin sudah kembali normal setelah lebaran. Beberapa jenis ikan asin yang dihasilkan antara lain tuna, tenggiri, dan tanjan. Tribunnews/JEprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Diketahui, ikan sampah merupakan salah satu jenis ikan yang tidak menjadi sasaran utama para nelayan. Ikan ini ditangkap di jaring bersama dengan ikan yang diincar para nelayan.
Dengan pengolahan sederhana, ikan nira ini dipercaya mempunyai banyak manfaat.
Beberapa manfaat tersebut adalah umpan mancing dan umpan mancing.
Ikan junk ini juga menjadi sumber pangan alternatif berprotein tinggi untuk budidaya ika san, bahan utama olahan pakan ikan.
Tak hanya itu, tepung ikan juga terbuat dari sampah.
Mengutip berbagai sumber, junk fish merupakan salah satu makanan ikan yang relatif murah dan memiliki nilai gizi yang baik.
Kandungan abunya sebesar 27,89%, lemak kasar 6,54%, serat kasar 1,64%, dan protein kasar 58,97%. Cara Membuat Susu Ikan Demikianlah penjelasan tentang susu ikan beserta nilai gizinya. Susu ikan sudah termasuk dalam makan siang gratis. (Tribucirebon.com/Handika Rahman) ((Tribucirebon.com/Handika Rahman))
Tapi bagaimana sebenarnya susu ikan diproduksi?
CEO PT Give Technology Yogie Arry mengungkapkan susu ikan terbuat dari asam amino yang berasal dari ikan.
PT Give Technology saat ini merupakan produsen susu ikan yang beredar di masyarakat.
Ia mengatakan, asam amino dari ikan tersebut berbentuk bubuk.
“Bahan utama minuman protein susu adalah bubuk asam amino ikan,” kata Yogie dalam acara bincang-bincang YouTube Kompas.com Newsroom, Kamis (9/12/2024).
Cara pembuatannya diawali dengan ikan utuh yang dimasukkan ke dalam mesin dengan metode proses satu langkah atau langkah individual sekaligus.
Menurut Yogi, ada tiga produk yang bisa diperoleh dari proses ini, yakni asam amino ikan, minyak ikan, dan hasil samping tulang ikan.
Yogie mengatakan, asam amino ikan merupakan bahan utama dalam pembuatan susu ikan.
“Jadi bahan utamanya adalah asam amino dalam bentuk bubuk, yang kami beri rasa berdasarkan permintaan pasar,” kata Yogie.
Padahal, kata Yogie, susu ikan hadir dalam beberapa rasa.
Saat ini, menurut Yogie, ada tiga rasa yang tersedia di pasaran: strawberry, vanilla, dan coklat.
“Kemudian minuman berprotein yang sekarang dikenal dengan nama susu ikan ini mulai menyebar,” imbuhnya.
Harga susu ikan rucah
Harga susu ikan Surikan di e-commerce ini Rp 129 ribu untuk 350 gram.
Namun ada beberapa e-commerce yang melakukan promosi dengan ukuran serupa dengan mematok harga Rp 114 ribu.
Harga susu ikan dinilai relatif terjangkau karena terkait dengan penggunaan bahan bakunya.
Ikan yang dipilih untuk menghasilkan susu ikan berasal dari ikan hasil tangkapan nelayan tradisional.
Ia menjelaskan mengapa ikan hasil tangkapan nelayan tradisional dipilih karena kurang dimanfaatkan dan kurang laku di pasar.
“Mereka tidak mendapatkan harga yang bagus sehingga akhirnya mereka mengembalikan (sisa ikan yang tidak terjual) ke laut sehingga menyebabkan pencemaran laut,” kata Yogie.
Di sisi lain, Yogie berpendapat industri susu ikan telah menghidupkan kembali siklus perekonomian nelayan tradisional.
“Ini secara langsung meningkatkan pendapatan mereka,” katanya.
Kami menemukan pabrik pengolahan susu ikan di Bekas
Menurut penjualnya, ikan rucah banyak ditemukan di kawasan Indramayu, Jawa Barat. Nah, pabrik susu ikan merek Surikan ini berlokasi di Kecamatan Kandanghauri, Indramayu, Jawa Barat.
“Di Indramayu, pengolahan bahan baku juga dilakukan di Bekas, tempat produksinya,” kata penjual tersebut.
Tribun mencoba mencari lokasi pabrik Surikan di Kecamatan Bantargebang, Bekas, Jawa Barat, berdasarkan informasi yang diterima dari penjual.
Namun, sesampainya di lokasi, ia tidak menemukan pabrik yang dimaksud. Lokasi pabrik yang dimaksud tak jauh dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, hanya berjarak sekitar 3 kilometer.
Saat ditanyai warga sekitar, tidak ada yang mengetahui keberadaan pabrik Surikani.
“Wah di sini tidak ada pabrik susu ikan,” kata Bu Eti saat ditemui Tribun.
Tahun lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki memperkenalkan produk susu ikan di Bandung, Jawa Barat.
Mengutip Tribun Jabar, peluncuran usaha tersebut menyebutkan nilai gizi susu ikan lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Selanjutnya susu ikan memiliki kandungan EPA dan DHA serta Omega 3. Kandungan ini tidak terdapat pada susu sapi. Seorang ahli gizi mengkritik fakta bahwa istilah susu ikan tidak tepat
Ahli biokimia susu dan dosen Fakultas Zooteknik IPB, Dr. Epi Taufik menilai istilah susu ikan kurang tepat. Ia mengatakan, susu ikan berbeda dengan susu mamalia lainnya.
Susu ikan bukanlah susu dalam pengertian istilah biasa, menurutnya istilah susu ikan merujuk pada inovasi komersial.
Susu ikan merupakan minuman yang terbuat dari ikan, umumnya bukan susu mamalia.
“Ada aturannya kalau menyebut susu. Kita harus mengikutinya agar tidak membingungkan masyarakat,” ujarnya.
Mengacu pada standar internasional, pengertian susu adalah cairan yang diperoleh dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan hewan penghasil lainnya, baik segar maupun dipanaskan dengan cara pasteurisasi, panas tinggi, atau sterilisasi. Oleh karena itu, susu ikan tidak termasuk dalam definisi susu menurut standar internasional.
“Susu merupakan makanan manusia pertama yang berbentuk cair, banyak mengandung nutrisi, vitamin, dan mineral. Komponen susu memudahkan penyerapannya oleh tubuh. Namun dari segi protein, ternyata tidak cukup, meski begitu. Diketahui susu memiliki kandungan protein yang tinggi, konon susu selalu menjadi suplemen dan bukan nutrisi dasar,” jelasnya.
Oleh karena itu, Epi menyatakan susu ikan kurang cocok jika dimasukkan dalam program makan siang Prabowo-Gibran.
Meski memiliki nilai gizi yang baik, susu ikan perlu diteliti lebih lanjut. Manfaat susu sendiri adalah sebagai nutrisi tambahan bagi tubuh.
Jika makanan kaya nutrisi dirasa kurang, Anda bisa menambahkan susu. Susu mengandung karbohidrat, protein, lemak atau vitamin dan mineral.
“Saya tahu kalau di Thailand ada yang namanya School Milk Program, mereka pakai susu sapi, dan terbukti kalau anak SD di Thailand minum susu sapi, tambah tinggi badannya,” jelasnya.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berbicara tentang susu ikan yang menggantikan susu sapi dalam program makanan bergizi gratis. Ia mengaku belum mengetahui pengertian susu ikan.
“Saya nggak ikut-ikutan, mungkin di susunya ada ikannya. Ibarat susu kedelai, ikannya nggak disusui, maksudnya kalau saya kurang kepemimpinan di media sosial, saya tidak mengikutinya,” tuturnya.
Yang pasti, katanya, tujuan program makan gratis bergizi adalah memastikan anak mendapat cukup protein. Namun menurutnya, produksi susu sapi di Indonesia masih belum mencukupi.
“Sebenarnya kita tidak punya cukup susu dan daging. Jadi kalau bisa dan arahnya jelas, kita tidak akan impor susu,” kata Wakil Menteri Pertanian.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan susu sapi ke depan, pemerintah akan membuka impor sapi hidup semaksimal mungkin. Akibat kekurangan susu sapi di Indonesia, karena jumlah induk sapi yang tidak mencukupi.
Oleh karena itu kita akan buka ruang, Insya Allah kita ambil data komitmen perusahaan, koperasi, perorangan, masyarakat, badan hukum, baik koperasi maupun perusahaan, ada 36-40 yang berkomitmen sehingga totalnya 1,3 juta nyawa ternak”, ungkapnya.
Menurut dia, selama jumlah ternak di dalam negeri mencukupi, maka penggantian akan dilakukan. Itu lebih baik dibandingkan impor susu sapi. Misalnya saja mengganti dengan sumber protein lain, baik nabati maupun hewani.
“Kita sudah surplus, kita swasembada telur dan ikan, ayam, dan mungkin ini sumbernya. Jadi substitusi, bukan impor susu bubuk yang dipaksakan dan sebagainya.
“Kita tidak bertujuan, kita lebih fokus pada momen pangan gratis dan bergizi. Pemerintah bisa mewujudkan kemandirian pangan, tidak hanya beras, tapi telur ayam, daging, dan susu, itu yang harus kita capai,” ujarnya. . menyimpulkan.
(Tribun Network/den/fik/rin/wly/niz Kompas.com)