Tak Ada Pembicaraan Bagi-bagi Kursi Menteri saat Surya Paloh Putuskan Gabung Prabowo-Gibran?

Laporan reporter Tribunnevs.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak menyebut soal pembagian jabatan menteri saat memutuskan bergabung dengan pemerintahan Prabov Subjant dan Jibran Rakabuming. Rak.

Oh, tidak ada pembicaraan soal alokasi kursi, kata Dasko di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/42024) sore.

Dasko mengatakan, parpol koalisi Prabovo-Gibran menyerahkan kabinet kepada Prabovo.

Karena teman-teman partai koalisi membiarkan Pak Prabov menyiapkan kabinet, ujarnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, NasDem ke depan akan menjadi salah satu ormas politik yang akan menjalin kerja sama dengan pemerintahan baru Prabovo-Gibrana.

“Jika melihat pernyataan Bang Surya Paloh sebelumnya dan hasil diskusi internal, NasDem akan bersinergi dengan pemerintahan baru dan terus bersama-sama membentuk pemerintahan yang kuat,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Suriya Paloh membeberkan alasan jujur ​​mengapa NasDem akhirnya datang mendukung pemerintahan Prabov Subiant dan Jibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024.

Paloh mengaku berpikir panjang sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan NasDem.

“Jawaban jujur? Jujur saya masih memikirkannya. Saya sudah memikirkannya sejak lama,” kata Paloh usai mengunjungi rumah Prab di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25). /42024) pada sore hari.

Paloh pun angkat bicara soal akal sehat dan kejujuran saat NasDem memutuskan bergabung dengan Prabovo-Gibran.

Pasalnya, keputusan bergabung bukan atas permintaannya.

“Saya berbicara dari lubuk hati saya dan dengan pikiran yang saya miliki. Di mana ada pilihan karena intinya saya tidak mencari. Tapi peluang, inspirasi, keinginan, semangat memanggil saya untuk menjadi dan menurut pemerintah itu bagus,” ujarnya.

Oleh karena itu, Paloh meminta semua pihak menghormati pilihan Partai NasDem. Di sisi lain, memilih bekerja membantu pemerintah adalah hari besar yang tetap memegang tujuan.

“Ini pilihan saya. Pilihan Nasdem. Kalian bisa jadi oposisi kapan saja. Untuk bekerja membantu pemerintah juga perlu semangat yang unik dan hati yang besar, mengedepankan perjuangan, tetap menjaga nalar dan pemikiran yang mendalam,” ujarnya. .

Apalagi, Paloh mengingatkan, dirinya dan Prabowo sudah saling kenal selama puluhan tahun. Oleh karena itu, keputusan bergabungnya tidak lepas dari kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

“Di antara kami berdua, kami baru mengenal satu sama lain selama setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Apa arti perjalanan bersama dan pengertian selama puluhan tahun. Setelah kita mencapai usia yang sama, di penghujung tahun, berilah kita kesempatan untuk percaya sama-sama, kita ingin bangsa ini maju,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *