TRIBUNNEWS.COM – Rusia memastikan akan mengusir pasukan Kiev yang ditempatkan di Kursk, wilayah di perbatasan dengan Ukraina.
Juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan tentara Rusia akan mengusir tentara Ukraina yang menyerang Kursk.
“Militer kami punya rencana penting. Namun kami tidak bisa mendiskusikan rencana tersebut secara terbuka,” kata Peskov, dikutip TASS, Selasa (10/9/2024).
Hal itu ia sampaikan saat ditanya kapan tentara Rusia akan bertindak melawan tentara Ukraina yang berada di Kursk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa Ukraina kehilangan sekitar 11.420 orang di wilayah Kursk. Dalam 24 jam terakhir, Rusia mengatakan telah membunuh 240 orang dari Kiev.
Rusia, menurut Kementerian Pertahanan, sejauh ini telah menghancurkan ribuan peralatan militer Ukraina.
Mereka mengatakan peralatan militer yang hancur termasuk 89 tank, 42 kendaraan lapis baja, 74 pengangkut personel lapis baja, 635 kendaraan lapis baja, 371 kendaraan, 85 artileri dan 24 roket ganda, tujuh di antaranya diproduksi sendiri oleh HIMARS. kata kementerian itu dalam pembaruan hariannya.
Dilaporkan bahwa tentara Ukraina mencoba menyerang di dekat desa Mikhailovka, Cherkasskaya Konopelka dan Desyatoye Octyabrya.
Ia mencoba pergi ke desa Malaya Loknya, Korenevo, Kremyanoye dan Martynovka, namun ditolak, tambahnya.
“Penelitian dan pengintaian di kawasan hutan untuk menemukan dan menghancurkan kelompok sabotase musuh yang mencoba menembus wilayah Rusia terus berlanjut,” kata Kementerian Pertahanan.
Menurut pernyataannya, pasukan, artileri, dan pesawat Rusia menyerang posisi Ukraina di lebih dari selusin tempat di wilayah Kursk.
Serangan udara dan rudal juga dilakukan terhadap pasukan asing dan pasukan Ukraina di wilayah Sumy, yang berbatasan dengan Rusia, kata kementerian itu.
Pasukan Ukraina memasuki wilayah Kursk pada 6 Agustus, dalam serangan paling serius di wilayah Rusia yang terkenal itu sejak dimulainya perang antara Moskow dan Kiev pada Februari 2022.