Aida Suwandi Budiman

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengangkat Aida Suwandi Budiman sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, acara pelantikan rencananya akan digelar di Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Rabu (92/11/2024), sekitar pukul 09:00 WIB.

Upacara pelantikannya akan dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwaipayan, Rabu.

Lantas, siapakah Aida Suwandi Budiman, Komisioner LPS Pilihan Jokowi? Profil Aida Suwandi Budiman

Aida merupakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang resmi dilantik periode 2022-2027.

Wanita kelahiran Bogor tahun 1965 ini terkenal karena pengalamannya dalam merumuskan kebijakan ekonomi dan internasional serta memadukannya dengan kebijakan reformasi struktural yang dibutuhkan Indonesia.

Berdasarkan laman resmi Bank Indonesia, beliau merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1987 dengan gelar Sarjana Sosial Ekonomi Pertanian.

Setelah itu, Ida melanjutkan studi pascasarjana di University of Southern California dan lulus pada tahun 1996 dengan gelar Sarjana Ekonomi.

Ida juga melanjutkan pendidikannya di Claremont Graduate University dan memperoleh gelar PhD di bidang Ekonomi pada tahun 2001.

Perjalanan karir

Sepanjang karirnya di BI sejak tahun 1991, Aida telah menduduki beberapa posisi di bank sentral.

Pada tahun 2010, beliau ditunjuk sebagai Wakil Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional – Kantor IMF South-East Asia Voting Group (SEAVG) yang beranggotakan 13 negara.

Aida juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur BI yang membawahi koordinasi Strategi Strategis Sektor Moneter, Bauran Kebijakan Bank Indonesia, dan Bauran Kebijakan Nasional periode 2020-2022.

Aida mengambil posisi tersebut setelah menjabat Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter periode 2018 dan Kepala Departemen Internasional periode 2014-2018. Demikian profil Aida Suwandi Budiman yang akan dilantik Presiden Jokowi menjadi anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

Aida kemudian resmi menjadi Deputi Gubernur BI pada 24 Desember 2021 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 147/P Tahun 2021.

Ia dilantik pada 6 Januari 2022 hingga 2027.

Dilansir dari laman alumniipbpedia.id, salah satu program kerja Aida di BI adalah merumuskan respon kebijakan dengan mengedepankan kebijakan yang telah terkalibrasi, terencana dan terkalibrasi dengan baik, terencana dan terkoordinasi.

Terkait hal tersebut, Aida menegaskan BI memperhatikan pembangunan ekonomi, khususnya sektor riil.

Katanya, hal itu merupakan bagian dari upaya bank sentral menjaga stabilitas rupiah.

“Bank Indonesia harus menjaga perekonomian di sektor riil. Tugas kita menjaga stabilitas rupiah, rupiah diterjemahkan oleh inflasi dan nilai tukar,” ujarnya.

Bersama BI, Aida juga mendukung pemerintah untuk mendukung pemulihan perekonomian nasional, yakni dengan memberdayakan dan meningkatkan kapasitas perekonomian masyarakat.

Terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Dunia ini penuh dengan banyak perubahan dan cepat. Tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia di masa depan,” kata Aida. Daftar Komisaris LPS saat ini

Ketua Dewan Komisaris : Purva Yudhi Sadeva

Wakil Ketua Dewan Komisaris : Lana Soelistianingsih

Anggota Dewan Komisaris: Didik Madiono Luki Alfirman (Mantan Pejabat Kementerian Keuangan) Destri Damayanti (Mantan Bank Indonesia) Dian Adiana Ray (Ex-Officio Otoritas Jasa Keuangan) Properti.

Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Aida dikabarkan memiliki harta hingga Rp 34 miliar.

Diberitakan dari laman elhkpn.kpk.go.id, Aida mendaftarkan harta kekayaannya periode 2023 pada 20 Maret 2024.

Berikut rincian lengkap properti Aida:

Tanah dan Bangunan Rp. 15.830.000.000

1. Gedung Luas 56,5 m2 di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasilnya sendiri Rp. 500.000.000

2. Tanah dan bangunan seluas 88 m2/150 m2 di Jakarta Selatan, kabupaten/kota, hasil produksi sendiri Rp. 2.355.000.000

3. Tanah dan bangunan seluas 129 m2/300 m2 di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 4.225.000.000

4. Tanah dan bangunan seluas 227 m2/119 m2 di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 8.750.000.000

Alat dan Mesin Transportasi Rp. 2.195.000.000

1. Mobil tahun 2023, mikro/minibus Toyota, penghasilan sendiri Rp. 550.000.000

2. Mobil, mobil penumpang Mercedes Benz tahun 2023 hasilnya Rp. 1.645.000.000

Harta Bergerak Lainnya Rp. 326.000.000

Surat Berharga Rp. 5.036.355.538

Kas dan setara kas Rp. 13.731.876.883

Sub Total R.P. 37.119.232.421

Pinjaman Rp. 2.640.657.000

Jumlah aset Rp. 34.478.575.421

(Tribunnews.com/Rifqah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *