Laporan reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini, kebanyakan orang tidak bisa melewatkan hari tanpa kopi.
Minuman ini selalu menemani sebagian orang, baik saat beraktifitas padat maupun saat bersantai.
Namun kopi bisa berbahaya bila dikonsumsi melebihi batas, menurut sebuah penelitian baru.
Majalah kesehatan melaporkan bahwa sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein hampir setiap hari memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, meskipun mereka sehat.
Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan American College of Cardiology di New Delhi, India, pada 17 Agustus.
Peserta yang sering mengonsumsi kafein dalam jumlah tersebut cenderung mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah seiring berjalannya waktu.
Oleh karena itu, risiko gangguan kesehatan jantung pun meningkat.
“Secara umum, tekanan darah tinggi yang kronis merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular di masa depan, termasuk serangan jantung, gagal jantung, dan stroke,” kata Jason Hopper, MD, ahli jantung di jurnal Health the Norton Heart and Vascular Institute. (9 November 2024).
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan stres pada sistem kardiovaskular
Para peneliti menganalisis sekelompok 92 orang sehat berusia antara 18 dan 45 tahun, yang semuanya memiliki tekanan darah normal.
Tekanan darah dan denyut nadi peserta diukur.
Kemudian mereka diminta melakukan tes langkah selama 3 menit.
Tes ini menilai kapasitas kardiovaskular seseorang berdasarkan lambatnya detak jantung selama masa pemulihan.
Hampir 20% peserta mengonsumsi setidaknya 400 mg kafein setiap hari.
Ini setara dengan meminum 4 cangkir kopi, 2 minuman berenergi, atau 10 kaleng soda.
Mengonsumsi kafein dalam jumlah tersebut meningkatkan detak jantung dan tekanan darah dari waktu ke waktu, dan terbukti memiliki dampak signifikan pada sistem saraf otonom peserta.
Dampaknya bahkan lebih parah pada orang yang mengonsumsi lebih dari 600 miligram kafein per hari.
Selama waktu istirahat 5 menit setelah tes langkah, peserta ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam detak jantung (100 denyut per menit) dan tekanan darah (140/90 mm Hg dibandingkan dengan normal 120/80 mm Hg).
“Karena efeknya pada sistem saraf otonom, asupan kafein secara teratur dapat membuat orang sehat berisiko terkena hipertensi dan kejadian kardiovaskular lainnya,” kata penulis studi dan rekan penulis studi tersebut, seorang profesor di Zydus Medical School di India, Nensei Kagatara. , MBBS, seorang peneliti di rumah sakit.
Bagaimana kafein mempengaruhi kesehatan jantung
Hubungan antara kafein dan sistem kardiovaskular sudah diketahui dengan baik.
Pertama, kafein dikenal sebagai vasokonstriktor, yang berarti dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Namun, peningkatan tekanan darah dan detak jantung ini biasanya terlihat dalam waktu singkat setelah mengonsumsi kafein dan tidak begitu terlihat pada orang yang mengonsumsi kafein secara kronis, kata Hopper.
“Perubahan ini lebih terasa pada orang yang tidak mengonsumsi kafein secara rutin, karena tubuh dapat beradaptasi dengan asupan kafein secara teratur,” ujarnya.
Namun penelitian mengenai konsumsi kopi, teh, dan minuman berkafein lainnya masih beragam.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat mengurangi angka kematian.
Semua penyebab dan penyebab berhubungan dengan kardiovaskular, hipertensi, kolesterol, gagal jantung dan fibrilasi atrium.
Kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 dan mungkin memiliki manfaat seperti mencegah demensia.
Namun penelitian lain menemukan bahwa minum dua cangkir kopi atau lebih setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Sangat cocok untuk penderita hipertensi yang sangat parah.
.