Laporan reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Juru Bicara Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih John Kirby melaporkan, pembangunan dermaga darurat di pantai Gaza mulai dipercepat dan siap dioperasikan dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.
“Mungkin perlu waktu dua hingga tiga minggu sebelum kita bisa melihat operasinya,” kata Kirby seperti dilansir Al Arabiya.
Untuk mempercepat pembangunan dermaga, ribuan tentara dan beberapa kapal militer AS mulai dikerahkan dalam beberapa pekan terakhir untuk membangun tahap awal dermaga dan membuka jalur laut.
Semua indikasi menunjukkan bahwa dermaga tersebut akan beroperasi pada awal Mei dan “saat ini semuanya berjalan sesuai rencana,” tambah Kirby.
Selain itu, untuk mempercepat proses pembuatan dermaga sementara di Gaza, pemerintah AS juga menjalin kerja sama dengan sekutunya, Israel.
Saat ditanya mengapa Israel tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan melewati gerbang perbatasan dibandingkan melalui udara, juru bicara Pentagon Patrick S. Ryder menjawab sesuai dengan pernyataan Biden. Ia mengatakan, bantuan darat yang ada saat ini tidak cukup untuk masyarakat Gaza.
Oleh karena itu, pembangunan dermaga sementara ini dinilai penting bagi keberlangsungan hidup para pengungsi Gaza yang keadaannya sangat memprihatinkan. Dengan cara ini, setidaknya bantuan kemanusiaan dapat terus disalurkan di tengah situasi Gaza yang semakin mengkhawatirkan akibat kelaparan massal.
Pembangunan dermaga darurat pertama kali diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada awal Maret lalu. Berdasarkan rencana Biden, dermaga darurat akan dibangun oleh unit teknik AS yang beroperasi dari kapal di lepas pantai Gaza. Terletak di Distrik Rimal.
Para pejabat militer AS menjelaskan bagaimana proses pengiriman bantuan maritim akan berjalan. Rencanakan bantuan untuk mencapai Siprus terlebih dahulu. Di sana bantuan akan diperiksa dan disiapkan untuk disalurkan.
Bantuan tersebut kemudian akan dimuat ke kapal komersial untuk diangkut ke platform terapung di lepas pantai Gaza. Di sana, bantuan akan dipindahkan ke perahu kecil yang akan membawa bantuan ke dermaga di pinggir pantai.
“Truk akan membawa bantuan ke platform tersebut, dan mitra distribusi akan membawanya ke Gaza,” kata pejabat itu.
Pada tahap operasional, dermaga darurat tersebut akan berkapasitas 90 truk bantuan per hari, dan akan meningkat menjadi 150 truk per hari.
Seorang pejabat senior militer AS menegaskan bahwa “tidak ada pasukan AS di darat” dan unit militer Israel akan bertanggung jawab untuk memasang dermaga di pantai.
Untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui pelabuhan baru ini, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan bekerja sama dengan organisasi-organisasi PBB untuk bermitra dalam pengiriman bantuan penyelamat jiwa jika bantuan mencapai Gaza melalui koridor maritim.