Laporan Tribunnews.com oleh jurnalis Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – TNI menyelidiki video yang beredar di jejaring sosial WhatsApp mengenai aksi kekerasan yang dilakukan tiga pria berseragam kamuflase kepada TNI terhadap seorang pria yang mengemudi.
Sebuah video yang dirilis pada Sabtu (29 Juli 2024) memperlihatkan seorang pengemudi mobil bertengkar sengit dengan seorang pria yang mengenakan perlengkapan kamuflase di luar mobilnya.
Mobil dihentikan dengan membuka jendela pengemudi.
Sopir dan pria berpakaian kamuflase itu tampak berbicara dengan keras.
Seseorang yang mengenakan kamuflase terdengar menyuruh pengemudi keluar dari mobil.
Namun pengemudi tersebut tidak mau memenuhi permintaannya.
Tak lama kemudian, seorang pria berpakaian kamuflase menabrak pengemudi dan terbatuk-batuk.
Seorang pria yang mengenakan pakaian kamuflase meminta pengemudi untuk keluar dari mobil lagi.
Kemudian pengemudi mencoba menutup jendela mobil.
Namun seorang pria berkamuflase membuka pintu mobil.
Pria lain yang berkamuflase, juga mengenakan masker dan kacamata hitam, tampak menghentikannya.
Pria itu juga terlihat mengendarai ban berwarna merah yang bertuliskan ‘Pam Bandara’.
Namun pria berkacamata itu menegaskan dirinya memang ingin mengambil kunci mobil sang pengemudi.
Di momen lain, pria berkacamata itu rupanya menyambar pengemudi dan berusaha mengambil ponsel dari tangan pengemudi.
Sopir berteriak minta tolong sebanyak 9 kali.
Pria ketiga yang berkamuflase dalam video ucapan tersebut kemudian menampar mulut pengemudi tersebut.
Sopir itu berhenti setelah mulutnya terbentur.
Dalam video tersebut terlihat informasi waktu menunjukkan tanggal 28 Juni 2024.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Nuraha Gumilol belum memastikan identitas ketiga orang berseragam kamuflase serupa tersebut.
Ia pun mengaku belum menerima laporan apa pun terkait video tersebut.
Gumillar mengatakan akan memeriksa video tersebut.
Dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29 Juni 2024), Gumillar mengatakan, “sedang kami selidiki.”
Kepala Badan Intelijen Militer Indonesia Brigjen Kristomei Syanturi juga membenarkan belum mendapat informasi apapun terkait video tersebut.
Dia mengatakan pihaknya saat ini sedang menyelidiki kejadian tersebut melalui video.
“Kami belum menerima informasi apa pun dari unit mana pun mengenai di mana kejadian ini atau siapa yang bertanggung jawab. Video tersebut agak buram dan kami sedang menyelidikinya sekarang, namun yang tertulis hanyalah ‘Bandara Pam’.” katanya. Pangdam Jaya/Jayakarta Kolonel Christomey Sianturi (Dinas Khusus)
Ia pun memastikan video yang dipublikasikan tersebut akan diselidiki dan ditindaklanjuti.
“Iya, pasti akan kami kaji dan tindak lanjuti informasi itu,” ujarnya.
Tribunnews.com pun membenarkan video tersebut bersama Kepala Direktorat Intelijen TNI AU Marusma Ardi Shahri.
Namun Tribunnews.com belum mendapat tanggapan hingga berita ini diturunkan.