Setelah Pasukan Israel Tinggalkan Jenin, Penduduk Mengais Puing-puing Bangunan yang Hancur

TRIBUNNEWS.COM – Usai tentara Israel meninggalkan Jenin, warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur untuk menilai kerusakan.

Tentara Israel mengepung Jenin selama 10 hari tetapi mundur dari kota tersebut.

Serangan militer Israel terhadap kota tersebut telah menewaskan puluhan orang dan menghancurkan infrastruktur utama.

Penarikan Israel dari Jenin dibenarkan kantor berita Palestina Wafa pada Jumat (9 Juni 2024).

Meski begitu, warga mengatakan mereka khawatir dengan tentara yang kembali ke Jenin, karena mereka kembali setelah mengunjungi pos militer terdekat.

Setidaknya 21 warga Palestina, termasuk anak-anak dan orang tua, tewas di Jenin dan setidaknya 130 lainnya terluka dalam beberapa hari terakhir, kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam keterangannya, Jumat (9 Juni 2024).

Sementara itu, Israel mengumumkan bahwa tentaranya telah melakukan “operasi anti-teroris di wilayah Jenin”.

Namun pernyataan Israel tidak membenarkan penarikan pasukan dari Jenin.

Pernyataan itu mengatakan mereka membunuh 14 “teroris” dan menangkap lebih dari 30 “tersangka” di Jenin selama pengepungan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah menghancurkan sekitar 30 alat peledak, serta gudang senjata bawah tanah dan laboratorium pembuatan bahan peledak yang terletak di bawah masjid. Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, berikut perkembangan terkini perang Israel-Hamas: Sedikitnya delapan orang tewas dan 15 luka-luka dalam serangan Israel di sekolah Halimah al-Sadia di Jabalia, Wafa melaporkan. Di kamp pengungsi Burij, serangan Israel lainnya menewaskan empat orang dan melukai 10 lainnya, Wafa melaporkan. Wafa melaporkan, pasukan Israel meledakkan sebuah bangunan di Kota Gaza sehingga menimbulkan ledakan besar. Keluarga aktivis Amerika-Turki yang terbunuh, Aysenur Ezgi Egi, telah mengeluarkan pernyataan yang menyerukan tanggung jawab penuh atas pembunuhannya oleh militer Israel saat dia “secara damai memperjuangkan keadilan” di Tepi Barat. Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) mengutuk keras mutilasi “brutal” terhadap jenazah Majed Fida Abu Zina yang berusia 17 tahun dengan buldoser di Tepi Barat yang diduduki.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *