TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan rudal Iran ke Rusia untuk meningkatkan perang di Ukraina.
Amerika Serikat telah menekankan bahwa mereka siap merespons setelah menerima informasi dari sekutunya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan pada hari Senin: “Pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia akan secara dramatis meningkatkan dukungan Iran terhadap perang melawan Ukraina.
“Jelas kami siap menghadapi konsekuensi yang signifikan,” lanjutnya. Ukraina: Iran mengirimkan rudal ke Rusia
Kementerian Luar Negeri Ukraina telah memanggil Kuasa Usaha Iran Shahriar Amuzegar setelah negaranya menerima laporan intelijen bahwa rudal telah dikirim dari Iran ke Rusia.
Menurut Reuters, Ukraina mengeluarkan peringatan keras kepada Shahriar Amuzegar bahwa tindakan tersebut dapat mengganggu hubungan bilateral antara Ukraina dan Iran.
Menurut laporan media, sekelompok 200 rudal balistik Iran tiba di pelabuhan yang tidak disebutkan namanya di Laut Kaspia pada tanggal 4 September.
Hal ini terjadi ketika Uni Eropa mengungkapkan pada Senin pagi (9/9/2024) bahwa sekutunya memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Iran memasok rudal balistik ke Rusia.
Uni Eropa juga telah memperingatkan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran jika pengiriman tersebut terkonfirmasi.
“Kami mengetahui informasi kredibel yang diberikan oleh sekutu kami mengenai pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia,” kata juru bicara serikat pekerja Peter Stano. Iran membantah tuduhan bahwa mereka mengirim rudal ke Rusia
Tanggapan Iran muncul tak lama setelah Amerika Serikat menuduh Iran memasok rudal balistik jarak pendek ke Rusia.
“Iran tidak pernah menjadi bagian dari konflik antara Rusia dan Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Senin, IRNA melaporkan.
Dia mengatakan Iran menentang perang dan mendukung solusi politik untuk Rusia dan Ukraina.
Juru bicara tersebut menekankan: Negara-negara Barat telah berulang kali menuduh Iran mengirimkan rudal balistik ke Rusia karena mereka memiliki tujuan politik.
Ia menjelaskan, jauh sebelum pecahnya perang di Ukraina, Rusia dan Iran telah menjalin kerja sama militer dalam kerangka perjanjian bilateral sesuai hukum internasional.
(Tribunnews.com/Yunita)
Lebih banyak berita tentang Rusia dan Ukraina