TribuneNews.com – Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe, masih belum mengakhiri hubungannya dengan mantan timnya Paris Saint-Germain (PSG).
Kylian Mbappe kembali mengancam akan membawa PSG ke pengadilan jika tuntutannya tidak segera dipenuhi.
Tak hanya itu, Mbappe akan bekerja sama dengan Liga Prancis, FFF (Federasi Sepak Bola Prancis), dan UEFA.
Ia akan menyampaikan aduan ke tiga lembaga atau pengaduan terhadap perilaku PSG.
Menurut Mbappe, Les Parisiens belum membayar tunggakan gaji dan bonusnya.
Menurut Le Monde, Mbappe diperkirakan tidak akan menerima gaji dari PSG mulai Mei dan Juni.
Selain itu, ada juga pertanyaan mengenai bonus yang seharusnya dibayarkan pada bulan Februari.
Ini bisa menjadi masalah serius bagi PSG.
Ada kemungkinan mereka mendapat larangan berat dari FIFA atau UEFA karena masalah ini. Penyerang Real Madrid Kylian Mbappe merayakan golnya pada pertandingan Piala Super Eropa antara Real Madrid dan Atlanta BC pada 15 Agustus 2024 di Warsawa. ((Oztek Radwanski/AFP))
Umumnya tim yang memiliki masalah batasan gaji dilarang melakukan transfer pemain.
Namun, klub tersebut juga dapat dilarang berpartisipasi dalam kompetisi yang disponsori oleh UEFA atau FIFA.
PSG jelas tak tinggal diam atas isu yang dilontarkan Mbappe.
Klub milik taipan Qatar itu punya alasan tersendiri atas tindakan tersebut.
Menurut France Football, PSG mengatakan mereka telah membayar bonus kepada Mbappe.
Bonus tersebut diberikan kepada Mbappe sebagai imbalan atas kesetiaan pemainnya.
Setelah mendapat bonus, Mbappe memutuskan pindah ke Real Madrid.
Les Parisiens pun meresponsnya dengan tidak memberikan jaminan gaji pada Mei dan Juni.
Alhasil, tim yang bermarkas di ibu kota Prancis itu mendapat permintaan dari Mbappe.
Klien Mbappe menuntut ganti rugi sebesar 55 juta euro kepada PSG.
Pemain asal Prancis itu masih menunggu keinginan Les Parisiens.
Namun jika tuntutannya tidak dipenuhi, dia tak segan-segan membawa kasus ini ke pengadilan.
(tribunenews.com/guru)