Reza Deni, jurnalis Tribunnews.com
BERITA DARI TRIBUNE.
Selain sembako gratis, pengemudi Ojol juga mendapat potong rambut gratis dari Relawan Mas Gibran.
Di Jakarta Selatan, relawan berkumpul di titik strategis dekat pusat perkantoran.
“Kegiatan ini merupakan wujud solidaritas dan rasa terima kasih kami kepada ojek online yang menjadi garda terdepan dalam gerakan sosial,” kata Marjuki, Senin (9/9/2024).
Salah satu acara utamanya adalah pembagian sembako yang meliputi beras, minyak goreng, gula pasir, dan bahan pokok instan. Bagi mereka, dukungan ini sangat masuk akal di tengah tingginya harga kebutuhan pokok.
“Alhamdulillah terima kasih sembakonya. Membantu saya dan keluarga,” kata salah satu pengemudi di Jakarta Timur.
Selain sembako, layanan cukur gratis juga sangat laris. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, layanan ini membantu pengemudi tampil bersih selama bekerja.
Di Jakarta Utara, antrean panjang terlihat di tenda cukur gratis yang terletak di dekat pusat angkutan ojek.
“Cukur gratis ini sungguh luar biasa, apalagi bagi kita yang setiap hari bekerja sambil bepergian dan jarang punya waktu ke salon. Terima kasih Mas Gibran dan tim relawan, kata Randika Jaya, seorang pengemudi ojek online di Jakarta Utara.
Dengan melibatkan relawan dari berbagai kalangan, kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan persatuan dan hubungan baik antara masyarakat umum dan komunitas ojek online.
“Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut. Bantuannya kecil, tapi sangat berarti bagi masyarakat yang sehari-harinya berada di pedesaan,” kata Abdullah, salah satu pengemudi penerima bantuan sembako di Jakarta Timur.
Marjuki menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membantu mereka yang membutuhkan.
“Kami berharap aksi positif ini tidak hanya bisa dilanjutkan di Jakarta, tapi juga di kota-kota lain. Ini merupakan tanggung jawab sosial yang harus kita kerjakan bersama,” tutupnya. Pendapatan Ojol menurun
Para ojek online mengakui pendapatan sehari-hari yang mereka peroleh relatif kecil.
Sebab, ada potongan biaya pendaftaran yang besarannya dinilai sangat tinggi.
Abby, salah satu tukang ojek Gojek, mengungkapkan tarif yang tertera berkisar antara 20 hingga 30 persen.
Misalnya saja pelanggan ingin menggunakan layanan ojek online yang jaraknya kurang dari 5 kilometer maka akan dikenakan biaya sebesar Rp 15.000.
Namun tarif yang ditampilkan tidak mutlak bagi pengemudi. Tarif ini dikurangi 20 persen dengan biaya pendaftaran.
Kemudian pengemudi menerima Rp 10.400. Meski pendapatan tersebut tetap dikumpulkan untuk biaya operasional lainnya seperti bensin atau biaya parkir.
“Kalau saya termasuk pelanggan, perjalanan terdekat dalam jarak 5 kilometer biayanya antara Rp 15.000 hingga Rp 16.000. Jadi kami hanya mendapat Rp 10.400 saja,” kata Ebi, di kawasan Patung Kuda Jakarta, Kamis (29/ 8)/2024).
Ia mengungkapkan, pendapatan sehari-hari yang diperolehnya cukup tidak menentu.
Berdasarkan riwayat pekerjaannya sebagai driver ojol, pendapatan kotor tertingginya adalah Rp300.000 hingga Rp400.000.
Sedangkan pendapatan terendah Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari.
Diakui Eby, pendapatan driver Gojek mengalami penurunan. Bahkan kebutuhan hidup saja tidak cukup.
Ia juga mengungkapkan sulitnya mengumpulkan uang.
Menurut dia, banyak juga pengemudi yang mengeluhkan pendapatannya yang relatif rendah.
Faktanya, banyak pengemudi yang terpapar fasilitas pinjaman online.
“Semakin banyak datang ke sini, pendapatan yang didapat semakin sedikit. Padahal kita butuh, tapi sekarang menabungnya susah,” jelas Abby.
“Teman-teman (driver) juga ada yang ikut pinjol. Ikut pinjol itu pilihan mereka,” tutupnya.