Luhut: Apa yang Salah dengan Airlangga Hartarto?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Isu Kongres Nasional Luar Biasa Partai Golkar (Munaslab) mendadak mencuat beberapa hari terakhir.

Munas Partai Golkar digelar terkait pergantian Ketua Umum yang saat ini dipimpin Airlangga Hartarto.

Sesuai jadwal, Munas Golkar dijadwalkan digelar pada Desember 2024.

Namun, terkini pernyataan beberapa sayap Partai Golkar yang ingin MPR Golkar dipercepat mulai bulan ini hingga Agustus 2024. Luhut: Apa salah Airlanga?

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya secara mendadak pada hari ini Minggu (11/8/2024) setelah pemberitaan tersebut terjadi pada pekan lalu.

Sebelum mengumumkan pengunduran dirinya, Airlongga bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Pandzaitan di Jakarta pekan lalu.

Usai pertemuan, Luhut mempertanyakan pidato rapat nasional Golkar.

Pernyataan Luhut itu disampaikan dalam video pendek berdurasi 1 menit 48 detik yang dirilis Kamis (8/8/2024) di Kantor Kementerian Kelautan dan Investasi di Jakarta.

Video itu dibuat setelah Luhut dan Airlangga makan siang bersama usai pertemuan soal food real estate atau program pengawetan makanan.

Luhut mengaku kaget dengan pidato Rakornas Partai Golkar. Padahal Musyawarah Nasional (MUNAS) akan dilaksanakan pada Desember 2024

“Ada apa dengan Ketua Umum (Partai Golkar) Airlangga Hartarto? Saya bersamanya di kabinet dan dia menjalankan tugasnya dengan baik. Dan menurut saya, Golkar sukses besar di bawah kepemimpinannya. Kita semua perlu Jumat (9 /) 8/2024) “Itu Golkar,” kata Luhut, dikutip Kompas.id.

Luhut Golkar meminta kader partai tidak terintimidasi oleh partai yang ingin menggelar rapat umum nasional.

Apalagi upaya Kongres Nasional telah menimbulkan perpecahan di tubuh Partai Golkar.

Selain itu, Luhut juga meminta kader Partai Golkar mendukung Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar dan hasil Konvensi Nasional 2019.

“Saya mau bilang, jangan biarkan Golkar dikuasai pihak luar, biarlah Golkar yang menentukan jalannya sendiri. Sesuai aturan kongres nasional yang lalu, Golkar akan mengadakan musyawarah nasional pada bulan Desember, jadi kita harus menunggu. Desember tahun ini, katanya. Surat Pengunduran Diri Airlangga |

Terakhir, Airlangga Hartarto angkat suara terkait kabar mundurnya Golkar sebagai ketua umum partai.

Menko Perekonomian menginformasikan, informasi tersebut sedang disebarluaskan.

Pengunduran dirinya ia umumkan melalui rekaman video yang dibagikan kepada wartawan pada Minggu (11/8/2024).

Airlangga terlihat duduk di meja kerja sambil mencatat pernyataan pribadinya.

Airlangga mengatakan, “Setelah mempertimbangkan dan menjaga keutuhan Partai Golkar untuk menjamin stabilitas transisi pemerintahan yang akan segera berlangsung, saya mengumumkan pengunduran diri saya sebagai Ketua DGP Partai Golkar sesuai dengan petunjuk Allah dengan mengatakan, Bismillahhirahmanirahim.”

Airlangga mengklarifikasi, pengunduran dirinya sudah diajukan sejak Sabtu (10/8/2024). Dia kemudian mempercayakan prosesnya kepada pengurus tim pengganti Ketum Golkar tersebut.

Dikatakannya, pengunduran diri ini akan mulai dilaksanakan sejak tadi malam yaitu Sabtu 10 Agustus 2024, kemudian Partai Golkar sebagai partai besar dan matang akan segera menyiapkan sistem organisasi sesuai ketentuan AD ART organisasi DPP.

Airlangga pun berharap proses pergantian ketua umum bisa dilakukan secara damai. Sebab, demokrasi perlu dilindungi dengan baik

“Semua proses ini akan berlangsung dengan damai, tertib, dan mempertimbangkan semangat Partai Golkar. Demokrasi harus terus kita jaga dan kembangkan,” ujarnya. Agus Gumiwang dan Bambang Sosato?

Airlangga menjadi sasaran setelah Harterto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Nantinya, ada dua nama yang digadang-gadang bakal menggantikan Airlanggar

Jamiluddin Ritonga, dosen komunikasi politik Universitas Esa Unggul, mengatakan kedua nama ini merupakan tokoh yang sangat disegani di Golkar.

Mereka adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Ketua DPR RI Bambang Sosato.

“Ada dua orang pengganti Airlangga yang potensinya bagus. Kedua tokoh tersebut adalah Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bambang Sossatio. Kedua tokoh ini juga termasuk tinggi di Golkar. (11/8/2024)

Dikatakannya, para ulama di kedua bidang tersebut dinilainya adalah orang-orang yang berpengalaman.

Karena itu, keduanya dinilai tergoda untuk memimpin tim berlambang pohon bambu tersebut

Agus Gumiwang punya pengalaman sebagai Menteri Luar Negeri, sedangkan Bambang Sosato punya pengalaman memimpin DRP dan sekarang MPA. Artinya kepemimpinan kedua orang ini sudah teruji, ujarnya.

Sumber: Kompas.id/Tribunnews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *