TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel ingin menyakiti Hizbullah, namun tidak akan mendorong kelompok militan Lebanon tersebut berperang habis-habisan.
Hal ini dilaporkan oleh kantor Reuters berdasarkan empat pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.
Sumber tersebut termasuk pejabat senior pertahanan dan sumber diplomatik.
“Anggap saja respons ini tidak mengarah pada perang skala penuh,” kata sumber diplomatik pada Senin (29/7/2024), seperti dilansir Al Jazeera.
“Ini bukan kepentingan kami saat ini,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa Israel akan meresponsnya
Balas dendam tampaknya akan segera terjadi setelah serangan roket menewaskan 12 anak dan seorang remaja di kota Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/07/2024).
Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu.
Namun, kelompok yang didukung Iran membantah melakukan kesalahan.
Kedua pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan militer Israel telah mempersiapkan kemungkinan pertempuran selama beberapa hari.
Namun, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana Israel tersebut.
Media pemerintah Iran mengutip Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa serangan Israel ke Lebanon akan menimbulkan “konsekuensi serius”. AS memperingatkan Israel
Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel pada hari Senin tentang peningkatan serangan Hizbullah yang didukung Iran ketika Israel membalas serangan roket di Lebanon.
Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas, meskipun Hizbullah jarang menyangkal perannya, AP News melaporkan.
Gangguan perbatasan antara Israel dan Hizbullah terjadi hampir setiap hari sejak dimulainya perang dengan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.
Dua orang yang mengendarai sepeda motor tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada hari Senin, kantor berita negara Lebanon melaporkan.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang personel dan infrastruktur Hizbullah.
Seorang pejabat kelompok Lebanon mengatakan kepada The Associated Press bahwa Hizbullah telah mulai mengerahkan rudal-rudal berpemandu presisi namun tidak menginginkan perang habis-habisan dengan Israel.
Kekuatan Hizbullah jauh lebih unggul dibandingkan Hamas.
Para analis mengatakan, meski Israel terlibat di Jalur Gaza, pecahnya perang di wilayah utaranya memberikan tekanan pada militer.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi serangan roket pada hari Senin.
Dia berkata, “tanggapan kami akan segera datang, ini akan menjadi lebih parah”.
Namun, beberapa penduduk desa Druze membuang karangan bunga mereka dan mengatakan tragedi tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan politik. Asap mengepul setelah serangan udara Israel di desa Chihine di perbatasan selatan Lebanon pada 28 Juli 2024. (Kawnat Haju/AFP)
Kerabat dan kerabat almarhum menangis saat melihat foto anak-anak dan remaja ditempatkan di sana.
Mereka mengatakan ingin perang segera berakhir.
Israel dan Hizbullah telah saling baku tembak di seberang perbatasan sejak 8 Oktober, ketika serangan Hamas memicu perang di Gaza.
Serangan akhir pekan di Majdal Shams juga menimbulkan kekhawatiran mengenai perang regional yang lebih luas. Perang antara Israel dan Hamas kembali terjadi
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa gencatan senjata diperlukan untuk memberikan vaksin kepada anak-anak, karena Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pihaknya memerlukan “intervensi segera” untuk mencegah penyebaran epidemi polio.
Menurut sumber medis di Gaza, setidaknya 33 orang tewas dalam serangan Israel di wilayah Palestina selama sehari terakhir.
Hamas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengeluarkan pernyataan yang saling menuduh menghalangi pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Demonstran sayap kanan Israel menyerbu pangkalan militer untuk memprotes penangkapan tentara Israel yang dituduh melakukan pelecehan terhadap sembilan tahanan Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan wabah polio di Jalur Gaza, yang merupakan tanda terbaru dari memburuknya keadaan darurat kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh perang Israel di wilayah Palestina.
Hamas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menambahkan syarat dan tuntutan baru pada proposal gencatan senjata yang didukung AS selama putaran terakhir perundingan di Roma.
Serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan dua pejuang Hizbullah di Lebanon selatan, dan ketegangan berlanjut setelah serangan roket menewaskan 12 orang, kebanyakan anak-anak, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Seorang pejabat senior Israel mengutuk para demonstran yang menyerbu pangkalan militer untuk memprotes penangkapan sembilan tentara yang dituduh melakukan pelecehan terhadap tahanan Palestina.
Israel telah meminta NATO untuk mengeluarkan Turki dari militer setelah Presiden Turki Erdogan mengatakan negaranya dapat mengakses Israel seperti yang terjadi di Libya dan Nagorno-Karabakh.
Sedikitnya 39 ribu 363 orang tewas dan 90 ribu 923 orang luka-luka dalam perang Israel melawan Gaza.
Diperkirakan 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang ditangkap di Israel selama serangan 7 Oktober yang dipimpin oleh Hamas.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel