Media Asing Beritakan Jokowi Berkantor di Ibu Kota Baru, Soroti Pembangunan IKN yang Lambat

TRIBUNNEWS.com – Sejumlah media asing memberitakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menetap di ibu kota nusantara (IKN) sejak Senin (29 Juli 2024).

Ada pula yang berpendapat bahwa perkembangan IKN lamban dan tidak sejalan dengan tujuannya.

Media Turki Anadolu Ajansi memberitakan, Joko Widodo berkantor di IKN dan Presiden Indonesia Joko Widodo sudah mulai bekerja di ibu kota baru, Nusantara.

Artikel Anadolu Ajansi mengutip pernyataan Yusuf Permana, Wakil Sekretaris Protokol dan Hubungan Media Sekretariat Presiden.

Pagi ini Presiden mulai menerima tamu dan mengadakan pertemuan di Kantor Kepresidenan Nusantara seperti yang dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, kata Yusuf.

Media Turki terus menyebut agenda pertama Jokowi saat bertugas di IKN adalah bertemu dengan penguasa nusantara.

“Lebih dari 80% pekerjaan infrastruktur untuk tahap pertama proyek modal senilai $32 miliar telah selesai.”

“Jokowi berencana memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di nusantara pada 17 Agustus dan peresmian ibu kota baru,” bunyi artikel Anadolu Ajansi. The Guardian, Associated Press dan Reuters menyoroti perkembangan IKN.

Sementara itu, media Inggris Guardian dan Reuters, serta media AS AP, masing-masing fokus pada pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Seperti yang diberitakan dalam headline The Guardian, Presiden Indonesia telah mulai mengerjakan pembangunan ibu kota baru meskipun ada penundaan pembangunan.

The Guardian menyoroti keluhan Jokowi karena tidak bisa tidur di IKN.

“Saya tidak bisa tidur, mungkin karena baru pertama kali. Mereka (staf) masih bersih-bersih dan melengkapi (fasilitas).

Selain itu, Guardian menulis pemindahan ibu kota baru Indonesia mungkin tertunda karena lambatnya proses pembangunan IKN.

“Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus, dijadwalkan untuk dirayakan di Nusantara. Namun kemajuan konstruksi berjalan lambat dan tenggat waktu terlewati, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang rencana sebelumnya.”

“Sebagian besar gedung di ibu kota baru belum selesai dibangun dan beberapa gedung kementerian hanya memiliki lantai dasar yang bisa digunakan,” tulis The Guardian.

Sementara itu, Reuters menyoroti belum jelasnya alasan Ketua Otoritas IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe mundur dari megaproyek tersebut.

“Keraguan terhadap pembangunan IKN semakin meningkat selama sebulan terakhir,” tulis artikel Reuters.

Di sisi lain, kemungkinan pembatalan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabooming Rakha juga sempat disinggung AP di IKN.

AP juga menyebutkan, mungkin akan kesulitan bagi Prabowo pasca peluncuran karena belum ada investor di megaproyek IKN.

Sebab janji kampanye Prabowo akan meneruskan proyek-proyek penting Jokowi, termasuk IKN.

Kurangnya investor untuk mega proyek ini menempatkan Prabowo dalam posisi yang sulit bahkan setelah peluncurannya.

Associated Press melaporkan, “Prabowo berjanji akan melanjutkan proyek-proyek penting Joko Widodo, termasuk IKN, dengan menggunakan slogan keberlanjutan sebagai janjinya saat kampanye presiden.”

Perkembangan IKN yang dinilai lamban, diungkapkan Sulfikar Amir, Associate Professor of Science, Technology and Society di Nanyang Technological University Singapura.

Amir menanyakan kecepatan pelaksanaan proyek ambisius tersebut.

Pemimpin Tertinggi mengatakan keputusan tergesa-gesa untuk memindahkan ibu kota baru dan meningkatkan pembangunan berdampak signifikan terhadap pendanaan dan perencanaan proyek.

“Siapa yang mau bekerja dalam kegelapan dengan infrastruktur minim?” Amir berkata di akhir artikel The Guardian:

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *