Ruang Pintar Diharapkan Bisa Tekan Kesenjangan Fasilitas Pembelajaran Digital Anak di Pelosok Negeri

Wartawan Tribunnews.com Francis Etiuda melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya pemerintah untuk mempercepat akses pendidikan nasional melalui digitalisasi dalam mendukung Program Merdeka Belajar terus dilakukan. 

Tentunya sangat membantu para guru dan tenaga kependidikan khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Untuk mendukung inisiatif pemerintah tersebut, proyek Smart Space dapat menjadi upaya untuk menutup kesenjangan fasilitas pembelajaran digital, terutama untuk digunakan oleh anak-anak. 

Smart space yang dipasang PNM terletak di sekitar pemukiman warga sehingga memudahkan mereka beraktivitas.

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki dengan yakin mengamini bahwa pembagian smart room yang dilengkapi laptop dan Wi-Fi dapat mendorong terciptanya generasi anak-anak dari keluarga miskin yang melek digital. 

Juga kesulitan mereka dalam memiliki perangkat digital untuk mendukung sistem pembelajaran saat ini.

 “Kami berupaya memberikan persamaan hak kepada anak-anak dari keluarga miskin dalam pembelajaran digital. Jika dimanfaatkan secara konsisten maka mereka akan siap bersaing dengan anak-anak kota dan meningkatkan taraf hidup keluarga di masa depan. kata Sunar, Senin (12/8/2024).

Untuk saat ini, Sunar mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan bisnis pelanggan ultra halus yang tergabung dalam skema pembuatnya saja. 

Namun bagaimana memberikan dampak yang lebih luas di luar bisnis klien, salah satunya adalah memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak.

“Komitmen membantu pemerintah untuk mengurangi kesenjangan di masyarakat, menciptakan pendidikan berkualitas dan membangun kehidupan sehat dan sejahtera,” tutup Sunar.  

Hingga saat ini, 125 ruang pintar aktif telah digunakan oleh 4.915 anak di Indonesia dan siap membantu meningkatkan kehidupan Tanah Air.

Upaya pemerintah

Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Chettiadi menggalakkan transformasi digital inklusif melalui Asia-Pacific Telecommunications (APT) Forum.

Menurutnya, setiap negara dapat memanfaatkan potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Membuka APT Telecommunication/ICT Development Forum (ADF-21) ke-21 di Jakarta Pusat pada Selasa (6/8/2024), Menkominfo menyampaikan, “Mari kita bersinergi menciptakan masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.” ke.

Pemerintah Indonesia telah mengembangkan rencana komprehensif Visi Indonesia Digital 2045 untuk menjembatani kesenjangan digital berdasarkan pendekatan ekosistem, sektoral, dan regional.

“Pada tahun 2023, hanya 52 persen penduduk pedesaan yang akan menggunakan Internet, dibandingkan dengan 80 persen penduduk perkotaan. Proyek TIK yang berkelanjutan untuk daerah pedesaan sangat penting untuk menutup kesenjangan ini dan memastikan manfaat digital bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Menteri Komunikasi dan Informasi.

Menteri Budi Ari menyampaikan upaya Indonesia untuk meningkatkan konektivitas melalui pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *