TRIBUNNEWS.COM – Warga Palestina yang melarikan diri dari perang di Jalur Gaza memadati pantai karena perintah evakuasi.
Diketahui, pasukan Israel terus menyerang Hamas di bagian tengah dan selatan.
Menurut pejabat kesehatan, sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan pada Selasa (27/08/2024).
Bahkan warga dan keluarga pengungsi di kota selatan Khan Younis dan Deir Al-Balah mengatakan mereka terpaksa tinggal di tenda di tepi pantai.
“Mungkin mereka sebaiknya membawa perahu, lain kali mereka memerintahkan orang untuk pergi, kita bisa terjun,” kata seorang pengungsi di Kota Gaza, menurut laporan Reuters.
Sementara itu, serangan Israel pada Selasa pagi menghancurkan sebuah rumah di sebelah barat Khan Younis, AP News melaporkan.
Empat orang tewas dalam serangan itu, termasuk seorang anak, menurut Rumah Sakit Nasser.
Sementara itu, Selasa dini hari, serangan terhadap sebuah rumah di Gaza selatan menewaskan lima orang.
Menurut rumah sakit Nasser, korban tewas termasuk seorang pria, anak-anaknya yang berusia tiga tahun, dan seorang wanita.
Selain itu, penyerangan yang terjadi pada Senin (26/08/2024) malam waktu setempat menghantam sebuah gedung pusat di Kota Gaza.
AP News melaporkan, mengutip Kementerian Kesehatan Gaza, seorang anak, tiga wanita dan seorang pria tewas dalam serangan itu.
Namun, menurut laporan Reuters yang mengutip pejabat kesehatan Palestina, serangan Israel menewaskan sembilan warga Palestina di Bureij dan Maghazi.
Kemudian dua orang dari delapan situs bersejarah pengungsi di Gaza.
Selain itu, serangan Israel lainnya menewaskan lima orang di Khan Younis dan tiga lainnya di Rafah.
Israel, di sisi lain, mengatakan pihaknya berusaha menghindari kerugian terhadap warga sipil.
AP News melaporkan bahwa Israel menuduh Hamas mengancam warga Palestina dengan menyerang pemukiman.
Saat ini, lebih dari 40.400 warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sementara jumlah korban luka mencapai 93.647 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)
Penulis adalah dosen Universitas Sebelas Maret (UNS).