TRIBUNNEWS.COM – Pria berinisial AS (30) tega membunuh istrinya FF (26) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
FF meninggal setelah AS menyerangnya. Penikaman berulang kali pada Rabu (9/4/2024) dini hari.
Berikut fakta terkait kasus pembunuhan ini yang dirangkum Tribunnews.com: 1. Motivasi pelaku membunuh korban.
Kompol Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengatakan, pelaku membunuh istrinya karena merasa tidak diperhatikan saat istrinya sakit.
“Pelaku frustasi karena pengakuannya tidak diurus saat dia sakit. Jadi mereka bertengkar,” kata Ankiat saat dikonfirmasi, Kamis (9/5/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Penjahat mengatakan suasana hati Ankyat membaik saat korban meminta cerai.
MP yang marah meninggalkan uang sewa dengan dalih membeli es.
Bahkan, saat itu ia menikam korban dengan pisau.
“Korban juga mengatakan ingin bercerai. Oleh karena itu, pelaku marah besar. Pelaku membanting ponselnya.”
“Dari bukti tersebut pelaku merasa sakit hati dan marah terhadap korbannya. Pelaku keluar dari rumah kontrakan dengan berpura-pura membeli es, sambil mengambil pisau,” kata 2. Korban meninggal dengan enam luka tusuk.
Kabid Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengatakan FF tewas dengan enam luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Terdapat lima luka tusuk di bagian perut korban.
“Ada lima luka tusuk di bagian perut dan satu di bagian paha,” kata AKP Nurma Devi, Kamis. 3. Mengakhiri hidup istri di depan anak.
Nurma mengatakan, pelaku membunuh istrinya di depan anaknya yang berusia lima tahun.
“Katanya anak usia 5 tahun masih menonton. Karena gelap, tapi sebenarnya masih bisa diperdebatkan. Jadi dia dengar argumennya,” kata Urutan kejadian: Pria menusuk wanita.
Diberitakan sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, kejadian tersebut pertama kali diketahui saksi dan tetangga pelaku berinisial N.
Saat itu, N baru saja pulang dari bekerja sebagai tukang ojek.
Ia mendengar teriakan dari rumah kontrakan yang ditempati pelaku dan korban.
N Rhyfedd menagih pintu tersebut dengan uang sewa pelaku.
“Saksi juga membuka tirai jendela. Karena di flat itu gelap. Lampu dimatikan dari dalam.”
“Setelah itu pelaku langsung membuka pintu sewa,” kata Ade Ary, Kamis (9/4/2024).
Saat itu, Ade Ary menyebut N melihat pelaku memegang pisau berlumuran darah.
Ahs segera melemparkan pisaunya ke tanah.
Saksi kemudian langsung masuk ke rumah kontrakan untuk menangkap pelaku, ujarnya.
Setelah itu, N berangkat menolong korban yang tergeletak di tempat tidur dan bersimbah darah akibat luka tusukan.
Ia pun melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat.
“Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Minggu. Diketahui korban sudah tidak bisa bertahan lagi. Dan dia meninggal,” kata Ade Arya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Motif Suami Bunuh Istri di Jakarta Selatan Tak Diurus Saat Sakit hingga Korban Minta Cerai.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)