TRIBUNNEWS.COM – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memamerkan senjata barunya yang diklaim lebih modern.
Senjata baru tersebut termasuk rudal presisi tinggi baru yang tidak dapat dideteksi oleh musuh.
Angkatan Laut IRGC dilaporkan telah menerima rudal baru yang dilengkapi hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak dapat dilacak pada Jumat (09/08/2024).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh IRGC, disebutkan: “Jumlah rudal jelajah di angkatan laut Garda Revolusi telah meningkat.”
Rudal baru ini diduga memiliki bom besar yang mampu menimbulkan kerusakan serius dan menenggelamkan sasarannya, menurut Iran.
Ekspansi tersebut mencakup aset militer besar, termasuk rudal jarak jauh dan menengah, pesawat tempur, dan pesawat pengintai.
Serta sistem peperangan elektronik, radar angkatan laut dan senjata modern lainnya.
“Yang perlu diperhatikan, hanya 210 dari 2.640 sistem yang telah ditampilkan ke publik,” tambah laporan Iran.
Sebelumnya, Iran berduka atas meninggalnya Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024).
Iran juga geram dengan mengatakan bahwa Zionis Yahudi di Israel telah merencanakan pembunuhan Haniyyah.
Sebuah operasi khusus juga direncanakan untuk “balas dendam” terhadap Israel.
“Tentu saja, respons terhadap pembunuhan (Haniyeh) akan menjadi tindakan khusus yang lebih keji,” sebuah pernyataan Iran yang diterbitkan di X mengutip ucapan Aljazeera.
Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menimbulkan penyesalan mendalam di pihak Israel.
Presiden Iran bersumpah bahwa Israel akan menyesali tindakan pengecutnya, sebagaimana pemimpin Revolusi Islam Khamenei mengatakan balas dendam atas pembunuhan Haniyeh sangat penting di Teheran.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)