Reporter Tribunnews.com Dennis Destryavan melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota komisi Apalagi jika lulusannya tidak segera mendapatkan pekerjaan yang layak.
Bramantje mengatakan sulit bagi pelajar dan lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman. Lulusan yang memulai karirnya dengan hutang yang besar akan kesulitan dalam mengambil keputusan keuangan lainnya.
Ia mencontohkan, misalnya ingin membeli rumah dan membuka usaha. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mungkin.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat umum komisi kerja X dengan para rektor PTN dan PTS perguruan tinggi.
Ide pokoknya adalah bagaimana memastikan mahasiswa peserta program pinjaman mahasiswa bisa lebih berpartisipasi di dunia kerja, kata Bramantyo di DPR, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Bramantje mengatakan program tersebut merupakan investasi jangka panjang di bidang pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia serta industri secara keseluruhan jika dikelola dengan baik.
“Lulusan program student loan harusnya bisa memberikan dampak positif di dunia kerja dan berdampak positif bagi Indonesia karena nantinya mereka akan membayar pajak,” kata Bramantyo.
Sebab, lanjutnya, jika pinjaman mahasiswa dikelola dengan baik, maka dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan jumlah lulusan yang berkualitas. Namun, jika terdapat terlalu banyak kesenjangan, sistem pendidikan tinggi mungkin akan menghadapi masalah keuangan.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengomentari pinjaman mahasiswa. Pinjaman mahasiswa dibahas di sini. Negosiasi panjang dengan Kementerian Keuangan juga diperlukan.
“Tidak ada yang bisa diumumkan secara spesifik,” kata Nadiem Makarim, Selasa (21/5/2024) lalu.
Pinjaman pelajar dikenal sebagai program pinjaman yang ditawarkan untuk memenuhi biaya pendidikan tinggi. Secara teori, mahasiswa yang tidak mempunyai cukup uang untuk membayar biaya kuliahnya dapat menggunakan sistem pembayaran terlambat atau membayar di lain waktu. Uang untuk pembayaran ini disediakan oleh pihak ketiga.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan program tersebut pada Maret 2018. Saat itu, Presiden memerintahkan bank-bank Indonesia untuk mulai memberikan pinjaman mahasiswa.
Langkah ini dilakukan sebagai jawaban atas tuntutan para lulusan sekolah menengah atas dan pihak lain yang kesulitan mendapatkan pendanaan untuk pendidikan tinggi.