TRIBUNNEWS.COM – Tim kampanye presiden Kamala Harris mengaku berhasil mengumpulkan banyak uang dalam 24 jam.
Mereka mengatakan bahwa Kamala Harris telah mendapatkan pendanaan $81 juta, atau $1,3 triliun.
Tentu saja, mereka bisa menggalang dana berkat banyaknya donatur yang mendukung Kamala Harris pada pemilu presiden AS tahun ini.
Lebih dari 880.000 donatur telah berkontribusi, 60 persen di antaranya merupakan kontributor pertama pada siklus pemilu 2024.
Menurut tim kampanye Kamala Harris, ini merupakan rekor pemilu presiden AS.
Pasalnya, tidak ada calon dari partai yang menerima banyak sumbangan dalam satu hari.
Juru bicara Harris, Kevin Munoz mengatakan massa menunjukkan antusiasmenya terhadap Harris pada pemilu kali ini.
“Lonjakan bersejarah dalam dukungan terhadap Wakil Presiden Harris secara akurat mencerminkan energi dan semangat yang mendasari kemenangan pemilu,” kata Kevin Munoz kepada The Guardian.
Menurut Muoz, semua orang bersatu untuk mendukung Kamala Harris di setiap kesempatan.
“Hari ini kita melihat koalisi yang luas dan beragam berkumpul untuk mendukung pekerjaan penting kita dalam berbicara dengan para pemilih yang akan menentukan hasil pemilu ini. Kamala Harris mendapat dukungan yang besar,” jelasnya.
Selain itu, ia menyindir lawan Harris, Donald Trump.
Dia mengatakan Trump mungkin khawatir dengan besarnya dukungan yang diterima Harris.
“Donald Trump takut karena dia tahu agendanya yang memecah belah dan tidak populer tidak dapat menandingi pencapaian dan visi wakil presiden untuk rakyat Amerika,” jelasnya. Biden mencalonkan Kamala Harris untuk menggantikannya dalam pemilihan presiden AS
Biden diketahui akan mengundurkan diri pada Minggu (21 Juli 2024) setelah mendapat tekanan dari Demokrat lainnya.
Pengunduran diri Biden menyusul kinerja buruknya dalam debat bulan Juni dengan mantan Presiden Donald Trump.
Tentu saja keputusan ini mengejutkan dunia.
Alasannya adalah hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik AS saat ini.
Tak lama setelah Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan, dia mendukung Wakil Presiden Kamala Harris, yang akan menggantikannya sebagai pemimpin Partai Demokrat.
“Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan dorongan kepada Kamala untuk menjadi calon partai kita tahun ini,” kata Biden melalui X, seperti dikutip Sky News.
“Demokrat, ini saatnya bersatu dan mengalahkan Trump. Ayo kita lakukan,” tegasnya.
Harris, 59, adalah wanita pertama yang menjabat sebagai wakil presiden.
Ia lahir di Oakland dari keluarga imigran. Ayahnya berasal dari Jamaika dan seorang ekonom terkemuka di Universitas Stanford, dan ibunya adalah seorang peneliti kanker yang beremigrasi dari India.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain tentang Kamala Harris, Joe Biden dan pemilihan presiden AS