TRIBUNNEWS.COM – Lamine Yamal menjelaskan salah satu alasan mengapa dia bermain di level tertinggi di usianya yang masih muda.
Lamin Yamal mengantarkan Timnas Spanyol ke final Euro 2024 dengan sejumlah prestasi impresif.
Pada 13 Juli, di usianya yang ke-17, Lamin Yamal menjadi tulang punggung La Furia Roja – julukannya dalam bahasa Spanyol.
Dia memasuki final Euro 2024 dengan tiga assist, lebih banyak dari pemain lainnya.
Yamal baru berusia 16 tahun 362 hari ketika ia mencetak gol melawan Prancis di semifinal, memecahkan rekor pencetak gol termuda di Kejuaraan Eropa.
Pemain asal Guinea-Maroko Khatulistiwa ini juga menjadi pemain termuda yang bermain di final turnamen besar.
Yamal ambil bagian di putaran final Piala Dunia 1958 memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Pele asal Brasil pada usia 17 tahun 244 hari. Pemain nomor 19 Spanyol Lamine Yamal merayakan gol pertama timnya pada pertandingan semifinal antara Spanyol dan Prancis pada 9 Juli 2024 di Munich. (MIGUEL MEDINA/AFP)
Jadi bagaimana Lamine Yamal bisa mengembangkan kemampuan yang begitu mengesankan dalam waktu sesingkat itu di usia yang begitu muda?
Yamal mengatakan kemampuan bolanya tidak muncul secara alami.
Ia mengaku mengasah bakatnya di jalanan tempat ia dibesarkan.
Sebelum menjadi pemain profesional seperti sekarang, Yamal sering bermain jalanan bersama teman-temannya.
Dari situlah ia belajar banyak dan mulai mengembangkan bakatnya dengan lebih serius.
Dari situlah muncul ide melihat ke satu arah dan ke arah lain. Dari situlah Anda belajar, kata Marca Lamine Yamal.
“Teman-temannya ketakutan. Pertandingan melawan Prancis sukses besar. Mereka mengatakan kepada saya bahwa semua orang di jalan saya di Mataro meneriakkan nama saya,” ujarnya.
Keluarga Lamine Yamal sedang tidak sehat. Ibunya menjadi sukarelawan di klub La Torreta di Barcelona.
Pemain La Torre saat itu, Innocente Diez, mendorong manajemen untuk menyekolahkan Yamal ke akademi.
Namun, sebelum bergabung dengan La Torreta, pencari bakat di La Masia melihat potensi Yamal dan menawarinya beasiswa.
“Saya menghabiskan banyak waktu jauh dari rumah. Setiap kali saya keluar untuk bermain sepak bola. Saya akan selalu mengingat pengalaman ini,” kata Yamal.
Kini Lamine Yamal telah menjadi pesepakbola profesional yang bermain untuk timnas Spanyol.
Ia diharapkan bisa menggantikan Lionel Messi di akademi Barcelona, berkat bakat dan kemampuannya yang luar biasa.
Spanyol akan menghadapi Inggris untuk memperebutkan gelar di Olympiastadion di Berlin.
Ini akan menjadi gelar keempat Spanyol jika mengalahkan Inggris untuk menjadi raja Eropa dengan gelar terbanyak.
Selain tampil di lapangan, Lamine Yamal juga terkenal dengan foto bayinya yang viral bersama Lionel Messi. Foto Lamine Yamal Messi sedang mandi
Di tengah perhelatan Euro 2024, masyarakat dihebohkan melihat foto viral bayi Lamine Yamal dalam pelukan Messi.
Foto tersebut belum diedit, namun benar-benar nyata, diambil saat Messi berusia 20 tahun dan Yamal berusia 8 bulan.
Fotografer lepas AP Jon Monfort mengabadikan momen tersebut.
Jon Monfort mengatakan dia mengambil foto ini pada tahun 2007. Foto ini adalah bagian dari agenda amal tahunan UNICEF.
“Kami membuat kalender untuk UNICEF untuk acara amal tahunan. Jadi UNICEF mengadakan undian di distrik Rocca Fonda Mataro, tempat tinggal keluarga Yamal. Mereka mengikuti undian untuk berfoto bersama para pemain Barca di Camp Nou dan menang,” Monfort dikatakan. ungkap laman BBC.
Monfort menjelaskan, Yamal saat itu baru berusia beberapa bulan. Sedangkan Messi masih berusia 20 tahun.
“Messi sangat malu,” kenang Monfort.
Saat hendak memasuki sesi foto, Messi dikejutkan oleh seorang anak kecil dan bak mandi di hadapannya. Saya tidak tahu bagaimana cara menggendong bayi dan harus berfoto dengan bayi tersebut.
“Dia keluar dari ruang ganti dan terkejut melihat di depannya ada bak plastik berisi air bayi. Rumit saat itu,” lanjutnya.
“Messi bahkan tidak tahu cara menggendong bayi,” jelas Monfort sambil tertawa.
Kini Lamine Yamal telah menjadi pesepakbola profesional yang bermain untuk timnas Spanyol.
Ia diharapkan bisa menggantikan Lionel Messi di akademi Barcelona, berkat bakat dan kemampuannya yang luar biasa.
Ayahnya, Mounir Nasraoui, mendoakan putranya agar bisa meraih yang terbaik dalam kariernya.
Lamin mengungkapkan, Yamal sangat senang dan ingin menjadi pemain termuda yang menjuarai Piala Eropa. “Saya mendoakan yang terbaik baginya dalam hidup dan masa depan dan saya berharap dia memenangkan Kejuaraan Eropa dan kita semua menjadi juara,” ujarnya.
Soal foto Messi menggendong bayi Lamine Yamal, Nasroui bercanda bahwa Messi-lah yang diberkati untuk memandikan bayinya.
“Mungkin pedang itulah yang memberkati Leo,” kata Nasroui sambil tertawa
“Foto itu adalah kebetulan dalam hidup,” katanya. Momen Lionel Messi memandikan bayi Lamine Yamal di usia 20 tahun (Akun X, Front Office Sports)
(Tribunnews.com/Tio)