Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dengan berkembangnya teknologi komunikasi di era digital, pelajar dapat mengakses informasi dengan cepat tanpa batasan ruang dan waktu.
Harus diakui bahwa masa ini membawa perubahan yang signifikan dan membawa dampak nyata bagi dunia pendidikan.
Jutaan informasi beredar di Internet setiap detiknya.
Ini merupakan keuntungan sekaligus tantangan bagi 204,7 juta orang. pengguna internet di Indonesia (menurut We Are Social Hootsuite, 2022). Termasuk siswa sekolah.
Itu sebabnya aktivis literasi Ilham Baladraf berpendapat penting untuk memberikan keterampilan digital kepada siswa.
“Untuk mencapai kompetensi digital, kita perlu mengetahui dan memahami keragaman dan perangkat lunak yang membentuk lingkungan digital.”
Menurutnya, setiap mahasiswa diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan mesin pencari untuk memaksimalkan pengetahuannya.
“Dapat membantu siswa dalam mengerjakan tugas sekolah dengan lebih mudah,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan agar mahasiswa sangat berhati-hati terhadap informasi yang mereka terima dan apa yang disebarluaskan.
“Karena tidak semua perilaku dan ucapan pengguna jejaring sosial bisa ditiru. Kematangan pribadi dalam mengolah informasi ini akan menjadi modal utama untuk pengembangan diri dan adaptasi terhadap dunia digital, serta peningkatan keterampilan digital. Hal ini dapat menjadikan kegiatan pelatihan dan pembelajaran lebih mudah,” katanya.
Diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, webinar ini diikuti oleh guru dan siswa dari aula SMA Koperapoka, SMA Negeri 1, dan SMA Negeri 7 di Kabupaten Mimika Papua Tengah.
Dalam sambutannya, CEO Aptics Samuel Abrijani Pangerapan berharap webinar ini dapat membantu transformasi digital Indonesia dan memberikan pelatihan empat keterampilan literasi digital.
Selain İlham Baladraf, ada dua pembicara lain yang menjadi narasumber. Mereka adalah Dedy Triawan dan Sondang Pratama yang dikenal sebagai sutradara.