Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Sampah plastik bagi banyak orang merupakan hal yang tidak berguna, namun nyatanya sampah plastik tersebut merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.
Salah satu orang sukses yang menggeluti bisnis sampah plastik adalah Mirsa Saputra yang setiap harinya mengumpulkan sampah plastik.
Dalam sebulan, puluhan ton sampah plastik berhasil dikumpulkan, dan setelah dipilah sampah plastik berdasarkan jenis, tutup botol, ukuran, warna, kualitas, dan lain-lain, sampah plastik tersebut dipadatkan dan dijual.
Mirza mengaku omzetnya bisa mencapai Rp 1,2 miliar setiap bulannya.
“Untuk membantu, saya memilah sampah plastik berdasarkan jenis, tutup botol, ukuran, warna, kualitas, dll. “Saya mempekerjakan 50 perempuan untuk memilah,” kata Mirzany di gudang sampah plastik di Desa Lamporan, RT 004 RW. 005, Desa Pangadegan, Kecamatan Pasar Kemis, Negara Bagian Tangerang, Banten.
Seiring perkembangannya, Mirsa kini memiliki empat mesin hanya dari 1 mesin press plastik.
Terdapat juga 4 truk untuk mengangkut sampah plastik yang telah dipilah ke pabrik daur ulang sampah plastik.
Mirza sendiri mengakui apa yang didapatnya setelah menjadi mitra kolektor Bank Plastik mulai tahun 2021.
“Karena peningkatan pendapatan yang drastis, saya membeli tiga baler lagi dan lahan baru untuk memperluas operasi gudang saya,” katanya.
Selain itu, saya melihat loyalitas anggota saya meningkat dengan rutin mengantar mereka ke tempat pengumpulan.
“Mereka senang karena melalui aplikasi bisa mendapatkan penghasilan tambahan serta berbagai manfaat sosial,” ujarnya.
Bank Plastik dikenal sebagai perusahaan sosial dengan program pengumpulan botol plastik yang membantu mengentaskan kemiskinan dan menghentikan polusi plastik di seluruh dunia.
Anggota komunitas Bank Plastik mengumpulkan plastik daur ulang dan menukarkannya dengan uang dan berbagai manfaat sosial.
“Pengumpulan plastik yang dilacak secara digital, distribusi insentif kepada masyarakat, dan laporan dampak terverifikasi akan diberikan melalui platform blockchain kami,” kata Frederik Saman, Country Manager Indonesia Plastics Bank.
Anggota komunitas Bank Plastik dapat menukarkan plastik dengan uang tunai tambahan dan berbagai manfaat sosial seperti voucher belanja bulanan, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Dampak lingkungan dan sosialnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang beruntung dan memberikan pendapatan tambahan serta manfaat sosial yang meningkatkan kualitas hidup mereka,” katanya.
Plastic Bank, kumpulan sampah plastik yang bisa ditukarkan dengan uang, menarik perhatian Esta Corporations.
Esta Surya Gunawanm, CEO Esta Kapital, mengatakan kemitraan dengan Plastic Bank merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kolaborasi ini akan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar serta menginspirasi perusahaan lain untuk melakukan hal serupa,” kata Yefta Surya.
Sejak bermitra dengan Plastic Bank pada tahun 2023, ESTA telah mendukung pengumpulan 60.000 kilogram plastik – setara dengan 3 juta botol berukuran 500 ml – untuk mencegah pencemaran lingkungan.
“Kemitraan ini bukan sekadar mengumpulkan plastik, namun juga mendefinisikan kembali arti menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan berdampak,” kata Frederick.