Bulan Kejatuhan Liverpool yang Bikin Jurgen Klopp Gagal Ciptakan Happy Ending

TRIBUNNEWS.COM – April terasa seperti bulan neraka bagi Liverpool yang musim terakhirnya dilatih Jurgen Klopp.

Liverpool awalnya berpeluang besar menjuarai perempat final alias empat piala di akhir musim ini.

Terakhir, Liverpool terancam hanya meraih satu gelar, yakni Carabao Cup yang digelar Februari lalu.

Sebaliknya, di kompetisi lain, harapan Liverpool untuk menjuarai liga, khususnya di Liga Europa dan Piala FA, pupus.

Usai gelar juara Liga Inggris, peluang Liverpool meraih gelar juara usai kekalahan dari Everton dini hari tadi.

Langsung saja pada laga ke-34 Liga Inggris melawan Everton pada derby Merseyside, Kamis (25/4/2024) dini hari.

Liverpool tiba-tiba terpaksa menyerah kepada tim Everton usai memimpin dua gol di Goodison Park.

Kekalahan dari Everton tak hanya memecahkan rekor kemenangan Liverpool di stadion itu dalam 14 tahun terakhir.

Namun kekalahan ini juga memperkecil peluang Liverpool bersaing memperebutkan gelar juara Liga Inggris.

Kini Liverpool harus tertinggal 3 poin dari Arsenal yang sedang memimpin klasemen Liga Inggris.

Dengan angka yang sama, tiga poin di penghujung perjalanan menuju liga jelas menjadi situasi sulit bagi Liverpool.

Belum lagi, posisi Liverpool masih rentan menyalip Manchester City yang masih memiliki dua pertandingan sisa. (Liverpool) 01 Jan 2024 – Manajer Liverpool asal Jerman Jurgen Klopp menunjuk ke telepon selama pertandingan sepak bola Inggris antara Liverpool vs Newcastle United di Stadion Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 1 Januari 2024. PETER POWELL / AFP (PETER POWELL / AFP)

Dengan hanya empat pertandingan tersisa, harapan Liverpool meraih gelar juara Liga Inggris bergantung pada hasil pertandingan antara Manchester City dan Arsenal.

Jika kedua tim ini tumbang di satu atau dua laga sisa musim ini, maka Liverpool masih punya peluang menang.

Hanya saja kedua rivalnya harus konsisten meraih kemenangan beruntun, barulah Liverpool yang akan memetik hasilnya.

Pasalnya hanya Arsenal atau Manchester City yang akan bersaing memperebutkan gelar juara di kompetisi final.

Jika gagal meraih gelar Liga Inggris, maka akan menjadi saat yang menyedihkan mengakhiri masa Jurgen Klopp di Liverpool.

April terasa seperti bulan terpuruk Liverpool

Tak bisa dipungkiri, di bulan April ini sepertinya Liverpool mengalami penurunan kompetisi yang cukup besar musim ini.

Sebelum April, performa Liverpool dikenal sangat bagus dan tidak mudah kalah dalam pertandingan.

Satu-satunya kekalahan Liverpool adalah saat menghadapi Manchester United di Piala FA.

Dalam laga berdurasi 120 menit tersebut, Liverpool menderita kekalahan menyakitkan 4-3 di Old Trafford.

Selain kekalahan tersebut, Liverpool memang meraih hasil positif di beberapa kompetisi yang diikuti The Reds.

Namun kekalahan dari Manchester United di Piala FA sepertinya menjadi awal keterpurukan The Reds.

Bagaimana tidak, pasca kekalahan tersebut, semangat dan performa Liverpool seakan menurun.

Meski meraih kemenangan beruntun melawan Brighton dan Sheffield United setelah kalah dari Manchester United.

Performa Liverpool tidak seperti dulu, di mana gol The Reds mulai bisa dicetak dengan mudah.

Puncaknya terjadi pada bulan April, ketika Liverpool asuhan Jurgen Klopp mengalami serangkaian hasil buruk.

Awal April tepatnya tanggal 7, Liverpool harus bermain imbang 2-2 dengan Manchester United di Premier League.

Liverpool kemudian menderita dua kekalahan beruntun di dua kompetisi berbeda usai bermain imbang dengan Setan Merah. Striker Liverpool Mohamed Salah melakukan selebrasi dingin usai mencetak gol penalti ke gawang Atalanta pada leg kedua babak 8 besar Europa League, Jumat (19/4/2024) dini hari WIB. (Jaringan Liverpool)

Pada leg pertama Liga Europa, Liverpool secara mengejutkan menang melawan Atalanta, setelah menang 3-0 di Anfield.

Kekalahan menghebohkan ini pun akhirnya menjadi awal tersingkirnya Liverpool dari babak 8 besar Europa League.

Kemudian Liverpool kembali mengalami kekalahan mengejutkan usai dikalahkan Crystal Palace di stadion yang sama.

Liverpool yang sudah lama dikenal sebagai raja kandang akhirnya jatuh ke tangan tim sekelas Crystal Palace.

Mereka mengalahkan Atalanta dengan selisih satu gol di leg kedua Liga Europa.

Kemenangan ini tetap tak mampu membawa Liverpool lolos dari Liga Europa.

Baru belakangan ini kekalahan menyakitkan datang saat Liverpool takluk di derby Merseyside dini hari tadi.

Kekalahan tersebut menjadi awal kegagalan Liverpool meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.

Jika benar Liverpool hanya menjuarai Piala Carabao, maka Jurgen Klopp tidak akan menciptakan masa depan bahagia sebagai manajer The Reds.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *