Lamine Yamal Unfollow Akun sang Kekasih Buntut Live Bareng Cowok Lain, Sinyal Putus?

Tribune News.com – Bintang muda Barcelona Lamine Yamal dilaporkan ‘berhenti mengikuti’ akun media sosial pacarnya Alex Padilla setelah dia melakukan siaran langsung dengan pria lain. Sinyal buruk?

Alex diyakini sedang duduk di pangkuan pria tersebut dalam video Instagram Live.

Kejutan terjadi karena Yamal dan Alex tampak saling berdekatan di lapangan usai Spanyol menang 2-1 (15/7) atas Inggris pada final Euro 2024 di Olympiastadion Berlin, Berlin.

Lamine Yamal dan Alex Padilla terlihat berfoto bersama.

Keduanya memperlihatkan senyuman manis saat berfoto dengan trofi pemain terbaik Lamine Yamal.

Bahkan, menurut pemberitaan The Sun, Yamal dan Alex sempat berlibur bersama Milan dan Yunani usai menjuarai Euro 2024.

Namun, kisah cinta kedua sejoli ini kemungkinan besar akan berakhir karena Alex pindah dengan pria lain. Pacar Lamine Yamal, Alex Padilla, ditangkap bersama pria lain.

Selain unfollow, Yamal juga menghapus postingan Instagram terkait Alex.

Sekadar informasi, Alex Padilla berusia 18 tahun dan saat ini tinggal di Barcelona.

Masih muda, Alex Padilla sudah menjadi sosok yang populer di media sosial atau bisa disebut influencer.

Akun TikTok Alex Padilla, @alexpaadilla, saat ini memiliki 1,7 juta pengikut, pantauan Tribunnews.

Ia juga diketahui tampil impresif di banyak pertandingan Spanyol selama turnamen Euro 2024.

Namun Lamine Yamal dan Alex Padilla belum buka suara soal video viral tersebut. Catatan Lamine Yamal

Terlepas dari kehidupan pribadinya bersama sang kekasih, Lamine Yamal sukses membawa Spanyol menjuarai Euro 2024 dengan berbagai rekor impresif.

Di usianya yang baru menginjak 17 tahun pada 13 Juli, Lamine Yamal menjadi tulang punggung julukan La Furia Rosa di Spanyol.

Dia mencatatkan tiga assist di final Euro 2024, lebih banyak dari pemain lainnya.

Saat mencetak gol ke gawang Prancis di semifinal, Yamal memecahkan rekor pencetak gol termuda di Euro hanya dalam usia 16 tahun 362 hari.

Pemain keturunan Guinea Khatulistiwa-Maroko ini juga menjadi pemain termuda yang mencapai babak semifinal turnamen besar.

Yamal sebelumnya pernah memecahkan rekor legenda Brasil Pele yang bermain di semifinal Piala Dunia 1958 dalam usia 17 tahun 244 hari.

Jadi apa yang memungkinkan Lamine Yamal mengembangkan keterampilan yang mengesankan dalam waktu singkat di usianya yang masih muda?

Yamal mengatakan kemampuan bolanya tidak muncul begitu saja.

Ia mengatakan bahwa bakatnya berkembang dari jalanan tempat ia dibesarkan.

Sebelum menjadi pemain seperti sekarang, Yamal dulu sering bermain jalanan bersama teman-temannya.

Dari situlah ia belajar banyak dan mulai mengembangkan bakatnya dengan lebih serius.

“Dari jalanan, bermain dengan teman-teman. Di situlah ide melihat ke satu arah dan keluar ke arah lain. Di situlah Anda belajar,” kata Lamine Yamal seperti dikutip Marca.

“Mereka (teman-temannya) ketakutan. Pertandingan melawan Prancis sukses besar. Saya diberitahu bahwa semua orang meneriakkan nama saya di jalan saya di Mataro,” katanya.

Saat ini, Lamine Yamal adalah pemain sepak bola profesional yang bermain untuk Spanyol.

Ia digadang-gadang akan menggantikan Lionel Messi di akademi Barcelona karena bakat dan kemampuannya yang luar biasa.

(Tribunnews.com/Ali, Isnaini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *