Reporter Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan banyaknya tantangan yang dihadapi energi transisi di Indonesia.
Diketahui, Pemerintah saat ini sedang menggalakkan Net Zero Emission (NZE), salah satunya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil menjadi energi baru dan terbarukan (EBT).
Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Sahid Junaidi mengungkapkan, setidaknya ada 5 isu yang dibahas.
Yaitu, teknologi, rantai pasokan, infrastruktur, pendanaan dan dukungan, serta transisi yang tepat.
Pada poin terakhir, berarti terjadi pergantian kekuasaan yang dinamis yang membantu semua pihak memperkuat kerja sama dan kolaborasi antar mitra.
Oleh karena itu, kerja sama antar berbagai pihak diperlukan untuk merangsang proses transisi.
Untuk itu, Kementerian Energi dan Mineral bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemeterian PPN/Bappenas) dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH akan menyelenggarakan Indonesia Sustainable Energy Week 2024 (ISEW).
Acara tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 13 September 2024 di Jakarta.
ISEW 2024 akan menjadi platform penting untuk diskusi tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk mendorong transisi di tingkat global dan nasional.
Kegiatan ini juga akan menjembatani kesenjangan antara pengambil keputusan dan masyarakat, termasuk masyarakat, industri, universitas, kelompok pemuda dan pemangku kepentingan non-energi lainnya untuk membahas dan mengoordinasikan isu energi melalui banyak mitra.
Selain itu, ISEW 2024 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan teknologi, kebijakan, dan solusi bisnis untuk transformasi energi Indonesia.
Program tersebut juga akan menunjukkan hasil kerja sama multinegara di bidang energi yang dicanangkan pemerintah Indonesia, khususnya dalam penyelenggaraan Indonesia Emas 2045.
“Energi baru dan terbarukan akan kita wujudkan, ketahanan energi dari energi terbarukan akan kita wujudkan dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat, akademisi dan lain-lain,” tutupnya.