Tribune News.com – Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan rudal dan drone pada Rabu (14/8/2024).
Pada Selasa malam (13/08/2024), Rusia menghancurkan 117 drone Ukraina yang melintasi wilayah Rusia, lapor Reuters.
Drone sebagian besar berlokasi di wilayah Kursk, Voronezh, Belgorod, dan Nizhny Novgorod.
37 drone hancur di wilayah Kursk dan 37 lainnya hancur di wilayah Voronezh.
Selain drone, Ukraina juga meluncurkan rudal ke wilayah Rusia.
Rudal tersebut diyakini telah menembak jatuh pesawat pembom Sukhoi Su-34 di Kursk, Ukraina.
Meskipun demikian, komandan Rusia mengatakan bahwa front Kursk telah kembali stabil.
Diberitakan sebelumnya, ribuan tentara Ukraina melintasi perbatasan dengan Rusia pada Selasa (8/6/2024) pagi.
Alhasil, Ukraina mampu merebut sebagian wilayah Kursk.
Meskipun militer Rusia menyatakan akan mengevakuasi pasukan Ukraina, pertempuran sengit belum berhasil mengevakuasi mereka.
Ini sungguh peristiwa yang memalukan bagi Rusia.
Serangan mendadak Ukraina terhadap Rusia merupakan serangan militer asing terbesar sejak Perang Dunia II.
Invasi tersebut secara dramatis mengubah narasi seputar perang.
Pada tahun tersebut Pada tahun 2023, setelah serangan balik Ukraina yang gagal, Rusia meraih kemenangan besar melawan pasukan Moskow.
Putin memandang serangan mendadak Ukraina sebagai provokasi besar yang bertujuan untuk mengambil sikap lebih keras dalam perundingan gencatan senjata di masa depan.
Putin juga mengatakan Ukraina bermaksud meningkatkan posisi negosiasi Kiev dan menunda kemajuan militer Rusia.
Namun sebagai tanda bahwa serangan tersebut memperkuat posisi Kremlin, Putin mempertanyakan negosiasi seperti apa yang bisa dilakukan dengan musuh yang ia tuduh melakukan pengeboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan fasilitas nuklir Rusia.
Para pejabat Rusia telah menjelaskan bahwa Ukraina masih berusaha menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan operasi militer skala besar.
Membawa perang ke Rusia, Ukraina memaksa hampir 200.000 warga Rusia meninggalkan wilayah perbatasan.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov telah mengumumkan keadaan darurat di wilayah tersebut, dengan alasan serangan terus-menerus oleh pasukan Ukraina.
“Situasi di wilayah Belgorod masih sangat sulit dan tegang,” kata Gladkov dalam sebuah video yang diposting di aplikasi pesan Telegram.
Gladkov menyatakan bahwa penembakan setiap hari oleh angkatan bersenjata Ukraina menghancurkan rumah-rumah, membunuh dan melukai warga sipil.
(Mig/Putri Amalia Dwi Pitasari)
Penulis magang di Universitas Seballas Maret (UNS).