TRIBUNNEWS.COM – Ribuan pengemudi dan kurir ojek online (ojol) berunjuk rasa se-Jabodetabek di Batavia, Kamis (29/8/2024).
Demonstrasi terjadi di tiga tempat, yakni Istana Merdeka, kantor Gojek di Petoko, Batavia Pusat, dan kantor Grab di sekitar Silandak, Batavia Selatan.
Aksi demonstrasi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi para tukang ojek dan kurir.
Banyak tuntutan demonstrasi massal menentang aplikasi ojol. Permintaan aplikasi tidak berlaku untuk mitra
Pengemudi kartu emas Melissa Pardede menyuarakan keluh kesahnya atas demonstrasi ini.
Melissa mengatakan, pengemudi ojek dan kurir kerap dikenakan denda karena menolak atau merusak pesanan yang masuk.
“Kami berharap mitra tidak memaksakan penawaran, kami menginginkan uang, tidak ada yang menginginkan uang,” katanya kepada Wartakotalive.com, Kamis.
Menurut Melissa, sebaiknya program tersebut melihat kondisi daerah, karena terkadang tidak sesuai dengan tatanan proyek.
Misalnya, Melisa bercerita, dirinya pernah mendapat pesanan membawa gula pasir seberat 30 kg dan stiker mobil.
Melissa mengatakan barang-barang tersebut tidak boleh dibawa dengan sepeda motor.
“Pesanannya kita terima, lalu dibatalkan, disuspen 30 menit. Ini simbiosis mutualisme, kita butuh aplikasi, kita butuh aplikasi,” tegasnya. Diskon 30%.
Selain Melissa, keluh kesahnya diutarakan sopir Goyek, Nurma (28).
Nurma ikut berunjuk rasa di depan patung kuda di kawasan Gambir, Batavia Tengah.
Ia menerima data tentang misi-misi utama dari program tersebut.
Menurut Nurma, aplikasi tersebut memangkas pendapatan pengemudi sekitar 20-30 persen.
Menurutnya, pengemudi ojek dan kurir tidak memperlakukan permohonan tersebut secara manusiawi.
Akibat pemotongan tersebut, pendapatan yang diterima ojek hanya cukup untuk membeli bensin.
“Tidak cocok untuk membawa ojek di Gojek. Pajak toko dikurangi secara tidak manusiawi, ditangguhkan sedikit,” imbuhnya. Tentang tarif Multiorder
A (31), pengemudi ojol, juga terpengaruh dengan keputusan sistem aplikasi.
Keluhan tentang pengembalian beberapa pesanan makanan atau minuman di restoran.
Jika Anda menerima pesanan makanan dari dua pelanggan untuk restoran yang sama, pengemudi hanya membayar untuk satu pesanan.
“Pelamar sekarang main di multiple order, ada dua order. Jadi terkadang ada satu pesanan yang dimuat begitu saja ke dalam pesanan itu sendiri. Padahal pelanggan membayar tarif yang sama persis,” kata A (31), dikutip Kompas. .com, pada hari Kamis. .
Katanya, seharusnya pengemudi ojol menerima dua barang, namun hanya mendapat bayaran untuk satu pesanan. Demonstrasi ribuan pengemudi ojek online di kawasan Patung Berkuda, Batavia, Kamis, 29 Agustus 2024 sore.
Selain itu, A juga meminta penawaran untuk membayar tarif OEM sesuai kesepakatan awal, yakni 15 persen.
Mereka mengatakan, kini keuntungan dari aplikasi yang diterapkan cukup besar dan mencapai 25 persen.
Contohnya pengaturan aplikator dan pengajuan tarif. Diskon tarif yang awalnya disepakati 15 persen, kadang bisa lebih dari dua puluh persen. Malah 25 persen, tidak terlihat oleh pengemudi, jelasnya. jawabannya. A. Goyek dan Grab.
Capto Indonesia dan Gojek buka suara atas keluh kesah masyarakat yang berunjuk rasa hari ini.
Manajemen Gojek justru mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap mototaxi yang terbukti merugikan pelanggan dan mitra melalui aksi demonstrasi tersebut.
“Gojek akan mengambil tindakan tegas terhadap individu yang melakukan aktivitas jahat terhadap pelanggan dan mitra kami,” jelas Head of Corporate Affairs Gojek Roselle Lavina, Kamis.
Rosel mengklaim Gojek selalu terbuka dan menerima aspirasi pihak berwenang.
Sementara itu, pihak Grab Indonesia menanggapi tudingan tersebut dengan menurunkan tarif perusahaan yang selangit.
Kepala Humas Capto Indonesia Thirza Manusamy menegaskan pihaknya tidak akan pernah mengurangi pendapatan mitra ojek demi mendapatkan diskon bagi konsumen.
“Kami jamin Indonesia tidak akan pernah mengurangi pendapatan mitra drivernya sebagai potongan harga bagi konsumen,” kata Thirza.
Thirza kemudian menjelaskan, seluruh biaya iklan yang dilakukan Grab ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul: Pesanan Tidak Teratur: Pengemudi Sering Dikenai Sanksi, Pihak Penawaran Ojol Tak Diharapkan Menekan Mitra, dan Pengemudi Ojol Tidak Manusiawi Mengeluh Pendapatan Tawaran Sering Diputus. Saya merasa seperti saya berusia 30 tahun
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Bambang Ismoyo/Danang Triatmojo, Wartakotalive.com/Miftahul Munir/Ramadhan LQ)