Laporan reporter Tribunnews.com Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Buruh dan organisasi serikat buruh lainnya pada Rabu (1/5/2024) berunjuk rasa di kawasan Bundaran Gambirma Pratima, Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2024.
Ketua Umum Partai Buruh Syed Iqbal mengatakan, aksi May Day 2024 digelar serentak di seluruh Indonesia dengan diikuti ribuan buruh.
Dalam aksi tersebut, Syed Iqbal mengatakan, para buruh berkumpul menuntut RUU Omnibus Law, Undang-Undang Cipta Kerja (UU Siptaker) segera dihapus dari klaster ketenagakerjaan.
Dalam konteks itu, Iqbal juga sempat menyampaikan harapannya agar Presiden Prabowo Subanto bisa terpilih pada Pilpres 2024.
Ia berharap Prabowo segera mengakomodir keinginan buruh dan menghilangkan kelompok kerja, khususnya melalui UU Cipta Kerja.
Saat berbicara pada konferensi pers di lokasi demonstrasi, Iqbal mengatakan, “Kami berharap pemerintahan Presiden Pravowo Subanto yang baru terpilih akan memenuhi tuntutan serikat pekerja dan serikat petani.”
Harapan buruh terhadap Prabowo kian menguat setelah calon pertama Indonesia itu mengirimkan ucapan selamat Hari Buruh Internasional pagi tadi.
Dalam konteks ini, Syed Iqbal juga kembali mengulangi ucapan Perdana Menteri yang mendoakan agar para buruh bisa maju dengan momentum May Day ini.
Menurut Iqbal, pekerja kaya adalah pekerja yang tidak tunduk pada peraturan perundang-undangan yang luas dan tidak tunduk pada kebijakan outsourcing.
“Pekerja kaya adalah pekerja yang bergaji tinggi, produktif, dan kompetitif,” katanya.
Selain itu, Saik Iqbal juga berharap agar Prabowo dan pemerintahan barunya bisa menggantinya dengan peraturan (Parpu) yang mencabut UU Siptaker ketika mulai berlaku pada Oktober 2024.
Sebab menurutnya klaster ini hanya akan merugikan serikat pekerja, petani, dan nelayan.
“Kami berharap tidak ada lagi klaster ketenagakerjaan dalam omnibus law Shiptaker Act, apapun bentuknya, dan kami berharap Presiden terpilih dapat menjalankan mandat pengganti yang akan menghilangkan klaster ketenagakerjaan dan klaster pertanian yang merugikan pekerja, golongan petani, nelayan, dan buruh,” tutupnya.
Sebelumnya, dalam rangka Hari Buruh Internasional atau May Day 2024, Rabu (1/5/2024), ribuan massa dari berbagai sektor serikat buruh mulai berdemonstrasi di Bundaran Patung Ma, Gambir, Jakarta Pusat.
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah buruh mulai berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 09.30 dini hari.
Setelah 30 menit, sesuai instruksi pimpinan operasi, mereka mulai berbaris menuju kawasan Bundaran Patung Kuda, sekitar 100 meter dari titik awal.
Selama kampanye, ribuan buruh membawa poster dengan berbagai tuntutan, bendera organisasi buruh, ikat kepala, dan lain-lain.
Massa buruh yang dipimpin Syed Iqbal juga terlihat di lokasi demonstrasi.
Ribuan buruh terus mengutarakan berbagai tuntutannya, salah satunya adalah pencabutan UU Cipta Kerja.
Bersamaan dengan UU Siptakers, para pekerja juga menuntut penghapusan segera outsourcing dalam sistem ketenagakerjaan.
Syed Iqbal yang ditemui di lokasi operasi mengatakan, kedua permasalahan tersebut menjadi permasalahan para pekerja dalam lima tahun terakhir.
“Berlakunya UU Siptakers secara luas telah menyebabkan terjadinya retrenchment (pemutusan hubungan kerja) di mana-mana. Oleh karena itu, klaim bahwa UU Siptakers akan menarik investasi baru dan menyerap tenaga kerja adalah tidak benar,” kata Iqbal kepada wartawan.
Selain itu, lanjut Iqbal, ratusan ribu pekerja akan mengalami PHK, khususnya pada tahun 2023 dan 2024.
Tak hanya itu, Iqbal menyebut kenaikan upah buruh juga tidak sesuai ekspektasi, hanya sebesar 1,58 persen.
“Sama halnya di Tangerang, Bekasi, Karwang dan kota industri lainnya. Meski inflasi 2,8 persen, tapi gaji kami tidak naik, hanya 1 persen,” ujarnya.
Pada acara May Day 2024 hari ini, Iqbal mengatakan selain patung kuda, mereka juga akan tampil di stadion perantara Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
Pukul 12.30 WIB sejumlah aktivis akan melanjutkan perjalanan menuju Stadion Madia usai acara di patung kuda.