TRIBUNNEWS.COM – Kekalahan legenda cantik Al Hilal sebagai raja Liga Champions Asia terkonfirmasi pada Rabu dini hari (24 April 2024).
Meski kalah 2-1 dari Al Ain di England Arena pada semifinal Liga Champions AFC 2023/2024.
Kemenangan tersebut masih menghalangi Al Hilal untuk mencapai final Liga Champions musim ini.
Pasalnya, Al Hilal mengalahkan juara utama UEA Al Ain dengan agregat 4-5.
Diketahui, Al Hilal berada dalam posisi sudut saat menghadapi Al Ain pada leg kedua dini hari tadi.
Kekalahan mengejutkan 4-2 pada leg pertama di kandang dari Al Ain membuat Al Hilal berada di ambang degradasi.
Tentu saja Al Hilal akhirnya tersingkir, meski di leg kedua mereka menang melawan Al Ain.
Kemenangan 2-1 tampak sia-sia karena Al Hilal harus menang dengan selisih tiga gol jika ingin mencapai final.
Hanya saja Al Hilal kembali gagal mencapainya, dan terpaksa harus sepakat mundur dari Liga Champions AFC.
Tersingkirnya Al-Hilal otomatis berarti Arab Saudi tidak bisa lolos satu pun wakilnya ke putaran final.
Al Hilal pun harus mengubur mimpinya meraih trofi Liga Champions Asia musim ini.
Perlu diketahui, dalam empat edisi terakhir, Al-Hilal mencapai babak final sebanyak tiga kali.
Dari tiga edisi tersebut, Al Hilal hanya berhasil menjuarai dua kompetisi terakhir, tepatnya pada edisi 2019 dan 2021.
Pada tahun 2019, Al Hilal berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan Arwa Reds (3-0) di final.
Dua tahun kemudian, Al Hilal kembali meraih gelar dengan mengalahkan Pohang Steelers 2-0 di final. Pemain Al-Hilal merayakan gol ke gawang Al-Nasr di Royal Arena Arab Saudi, Jumat (09/02/2024). (Instagram Al Halal)
Sedangkan satu-satunya kekalahan Al Hilal terjadi pada musim lalu saat menghadapi Orwa Reds (Jepang).
Pada laga terakhir tahun lalu, Al Hilal mengalahkan klub Jepang itu dengan skor 2-1.
Meski kalah, Al Hilal tetap mampu mempertahankan statusnya sebagai raja Liga Champions Asia.
Menurut sejarah, Al Hilal merupakan peraih trofi Liga Champions Asia terbanyak, yakni empat.
Tak hanya itu, Al Hilal juga sudah empat kali menempati posisi kedua di turnamen antarklub bergengsi Asia tersebut.
Sayangnya, Al Hilal gagal mencapai final pada edisi kali ini dan kehilangan peluang meraih gelar juara Liga Champions Asia.
Kegagalan Al Hilal mencapai final tentu sangat disayangkan mengingat konsistensi penampilan mereka musim ini.
Hal ini diperkuat dengan catatan sejarah ketika Al-Hilal berhasil meraih 34 kemenangan berturut-turut.
Rekor 34 kemenangan beruntun Al Hilal musim ini merupakan rekor kemenangan terpanjang sebuah klub di dunia.
Hanya saja rekor tersebut kembali lepas sepenuhnya dari tangan Al Ain di babak semifinal Liga Champions Asia.
Pada akhirnya, Al Hilal tidak pernah berhasil mendapatkan satu poin pun dan sayangnya tersingkir di semifinal.
(Tribunnews.com/Davi Satyawan)