Jaksa di kota Wuppertal, Jerman, pada Senin (24/6) mengumumkan penyelidikan pemerasan terhadap setidaknya dua tersangka yang dituduh mencoba memeras uang dari keluarga legenda Formula 1 (F1) Jerman Michael Schumacher
Jaksa Wuppertal Wolf-Tilmann Baumert mengatakan dua pria ditangkap pekan lalu karena dicurigai melakukan upaya pemerasan “dengan mengorbankan seorang selebriti”. Jaksa di Wuppertal mengkonfirmasi laporan media pada hari Senin bahwa keluarga Schumacher menjadi sasaran pemerasan.
Menurut jaksa, para tersangka mengatakan kepada keluarga bahwa keluarga Schumacher memiliki informasi sensitif yang tidak ingin mereka publikasikan. Kompensasi jutaan dolar diminta
“Mereka menuntut jutaan dolar untuk mencegah informasi tersebut dipublikasikan di darknet,” kata Wolf-Tilman Baumert tentang kasus tersebut, “dan para pemeras mengirimkan file pribadi keluarga sebagai bukti bahwa mereka benar-benar memiliki dokumen.”
Penyelidik menggunakan “cara teknis” untuk menentukan dan mengonfirmasi bahwa aksi tersebut dilakukan dari kota Wuppertal di Jerman barat.
Ketika menjadi jelas sehari sebelum kedua tersangka ditangkap, jaksa Wuppertal mengambil alih kasus tersebut. Ayah dan anak tersebut ditahan sebelum persidangan
Para tersangka, seorang ayah dan anak berusia 53 tahun dan 30 tahun, telah dibebaskan dengan jaminan sehubungan dengan kejahatan lainnya. Pada hari Senin, dia berada dalam tahanan pra-sidang setelah penangkapannya pada 19 Juni.
“Delapan properti digeledah hari itu,” kata jaksa, termasuk tempat tinggal utama tersangka, tempat tinggal kedua, dan tempat kerja tersangka.
Mereka bisa didenda atau dipenjara hingga 5 tahun jika terbukti bersalah di pengadilan. Kantor kejaksaan Wuppertal mengatakan “penyelidikan komprehensif” sedang dilakukan.
Michael Schumacher saat ini menjadi pembalap F1 tersukses sepanjang masa dengan rekor tujuh gelar juara. Dia terluka parah dalam kecelakaan ski pada tahun 2013. Sejak itu dia tidak terlihat lagi. Saat ini belum diketahui kondisi pria berusia 55 tahun tersebut karena pihak keluarga ingin menjaga privasi dan sudah beberapa kali mempublikasikannya.
(hp/ac)