TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Richard Marles di Canberra, Australia pada Selasa (20/08/2024). .
Dalam kesempatan itu dilakukan diskusi mengenai peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam jumpa pers, Menteri Pertahanan Prabowo menyampaikan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada Perdana Menteri Australia dan jajarannya yang telah menyambut dan menyambut kedatangan delegasi Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi hubungan persahabatan kita karena Indonesia selalu ingat bahwa Australia adalah salah satu negara pertama yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1940-an,” kata Prabowo.
“Saya bertekad untuk melanjutkan hubungan bertetangga ini dengan lebih baik lagi,” lanjutnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Albania mengatakan pemerintah Australia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk menciptakan kawasan yang diinginkan kedua negara. “Wilayah yang tenang, stabil, dan makmur yang menghormati kedaulatan,” kata perdana menteri Australia.
Selain itu, Wakil Perdana Menteri, Hon Richard Marles juga menyampaikan rasa senangnya dapat bekerja sama dan memberikan pengakuan kepada Prabow sebagai Menteri Pertahanan pada langkah besar kerja sama pertahanan kedua negara ini.
“Australia dan Indonesia bekerja sama lebih erat dibandingkan sebelumnya, memperluas cakupan dan kompleksitas latihan bersama seiring kita mengatasi tantangan regional bersama,” kata Wakil Perdana Menteri Richard.
Indonesia dan Australia juga akan memperbarui kerja sama dalam bentuk Defense Cooperation Agreement (DCA) untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pejabat tinggi Australia termasuk Menteri Luar Negeri, Senator, Hon. Penny Wong, Bendahara, Hon. Dr. Jim Chalmers MP, Menteri Dalam Negeri, Hon. Tony Burke MP, Menteri Perubahan Iklim dan Energi, Hon. Chris Bowen MP, Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Julie Collins, Menteri Sumber Daya Madeleine King, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Ed Husic dan Duta Besar Australia untuk Indonesia H.E.