BI Luncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030 Dorong Akselerasi Digitalisasi Nasional

Pesan dari reporter Tribunnews.com Nitis Havaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meluncurkan Proyek Sistem Pembayaran Indonesia 2030 (BSPI) pada Festival Ekonomi Digital Keuangan (FEKDI) 2024 di Jakarta Convention Center pada Kamis (1/8/2024).

Gubernur Bank Indonesia Perry Varjiyo mengatakan peluncuran BPSI untuk mendukung dan mempercepat digitalisasi di masa depan. Selain itu, generasi muda mempunyai peran yang lebih penting dalam ekonomi keuangan digital, bahkan lebih dari 70 persen populasi di Indonesia.

“Sistem Pembayaran Indonesia 2030 Diluncurkan Hari Ini. Sebagai kelanjutan dari rencana BSPI untuk Sistem Pembayaran Indonesia 2025,” kata Perry Varjiyo di acara Festival Keuangan Ekonomi Digital (FEKDI) 2024 dan JCC Karya Kreatif Indonesia (KKI). Senayan, Kamis.

Perry mengatakan BSPI memiliki lima inisiatif utama: meningkatkan infrastruktur pembayaran ritel, grosir dan data, menyatukan industri pembayaran nasional, inovasi dan akselerasi digital, memperluas kerja sama internasional, dan mengembangkan rupee digital.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah meluncurkan pengembangan kartu kredit Indonesia untuk sektor publik dan fungsi token kartu online untuk pembayaran online, kata Perry.

“Fitur QR standar Indonesia pada kartu kredit Indonesia akan diperluas untuk memudahkan pembelian pemerintah,” kata Perry.

Perry mengatakan, kartu kredit ini bertujuan untuk memudahkan transaksi keuangan pemerintah, pusat, dan daerah, bahkan untuk pembelian produk-produk usaha kecil, kecil, dan menengah (UKM).

“Tidak hanya dengan jalan-jalan tapi juga dengan membeli produk-produk UMKM hasil karya anak bangsa. Sehingga mendorong inklusi dan digitalisasi UMKM,” imbuhnya.

Untuk itu, Perry mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dalam mewujudkan transformasi digital nasional, tidak hanya bagi generasi baru tetapi juga bagi para pemimpin bangsa di masa depan.

Partisipasi seluruh elemen pemerintah, perangkat Indonesia, industri pembayaran, asosiasi sistem pembayaran, perbankan, fintech, serta seluruh intelektual masyarakat sangat penting bagi perkembangan perekonomian nasional, UKM, perekonomian kerakyatan dan masa depan. generasi,” katanya. perry:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *