TRIBUNNEWS.COM – Serangan udara Israel hari ini Selasa (16/7/2024) di Lebanon selatan mengakibatkan sedikitnya 5 warga Suriah tewas.
3 dari 5 orang memiliki anak.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan 3 anak tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan lahan pertanian di desa Umm al-Tut.
Sementara itu, 2 orang lagi tewas dalam serangan pesawat Israel di jalan Kfar Tebnit yang juga terletak di bagian selatan Lebanon.
Dana Anak-anak PBB di Lebanon (UNICEF) mengutuk serangan mematikan tersebut.
UNICEF mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada X: “Terbunuhnya 3 anak akibat serangan udara hari ini ketika mereka sedang bermain di depan rumah mereka di Lebanon selatan adalah hal yang mengerikan.”
Kantor berita AFP, mengutip sumber keamanan Lebanon, mengatakan dua warga Suriah lainnya yang tewas hari itu adalah warga sipil yang bekerja di daerah tersebut. Serangan udara Israel di Umm al-Tut, Lebanon selatan (Lebanon Files)
Satu dari empat orang yang tinggal di Lebanon adalah warga Suriah.
Banyak dari mereka yang melarikan diri dari perang di negaranya dan bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Sejak awal perang antara Israel dan Hamas hingga saat ini, tentara Israel dan Hizbullah terus melakukan penembakan di perbatasan Lebanon.
Hizbullah mengatakan jika ada gencatan senjata di Gaza, serangan Israel akan berhenti.
Angka-angka dari Proyek Data Konflik dan Insiden Bersenjata (ACLED) menunjukkan bahwa Israel, Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya di Lebanon telah melakukan setidaknya 7.400 serangan lintas batas sejak perang Gaza dimulai Oktober lalu.
Israel melakukan 83 persen serangan tersebut, dengan total 6.142 insiden dan menewaskan sedikitnya 543 orang di Lebanon.
Menurut Al Jazeera, militer Israel mengumumkan pada hari Selasa bahwa angkatan udaranya melancarkan serangan ke Lebanon selatan setelah melihat lebih dari 50 roket dari negara tetangga tersebut.
Sebagai tanggapan, kelompok bersenjata Lebanon menembakkan roket Katyusha ke Israel utara.
Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah menyebut pembunuhan dua warga sipil di Kfar Tabnit dan pembantaian brutal di desa Umm Toot sebagai alasan serangan balas dendam tersebut.
Kekerasan yang sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar antara kedua pihak yang bertikai. Pembaruan perang Israel-Hamas
Sementara itu, berikut perkembangan terkini di Jalur Gaza, di berita Al Jazeera.
– Badan Pertahanan Sipil Gaza mengumumkan bahwa setidaknya 48 orang tewas dalam tiga serangan udara Israel dalam waktu satu jam.
– Menurut laporan, 25 orang tewas dalam serangan terhadap sekolah PBB di distrik Nuseyrat di Gaza tengah, 18 orang tewas di selatan Khan Yunis dan 5 orang tewas di Beit Lahiya di Gaza utara.
– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan serangan Israel terjadi di dekat pusat operasi gabungan di Deir el-Balah, yang mengoordinasikan respons kemanusiaan di Gaza.
– Dalam 9 bulan perang, 70 persen sekolah UNRWA di Gaza telah dibom dan 539 orang yang berlindung di gedung tersebut tewas.
– Sedikitnya 38.713 orang tewas dan 89.166 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Akibat serangan Hamas pada 7 Oktober, korban tewas di Israel sebanyak 1.139 orang dan puluhan orang menjadi tahanan di Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)